Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Industri Tekstil 3 Bulan ke Depan Bergantung Stabilitas Rupiah

Kompas.com - 12/05/2015, 11:57 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang terus melemah diwaspadai oleh kalangan industri tekstil di Indonesia. Saat ini, pelemahan rupiah telah berimbas pada besarnya harga bahan baku tekstil.

General Manager Produksi PT Apac Inti Corpora (AIC) Bawen, Indra Firdaus, mengatakan, persentase dari nilai bahan baku terhadap harga pokok, yakni akumulasi harga bahan baku, biaya produksi, dan overhead cost telah mendekati angka 65 hingga 70 persen.

"Bahan baku tekstil hampir 90 persen impor. Otomatis kami sangat bergantung pada nilai kurs tersebut," kata Indra, Senin (11/5/2015) siang.

Selain berhitung pada bahan baku pokok, pelaku industri tekstil juga harus memperhitungkan harga bahan pembantu termasuk bahan kimia. Apabila ditotal, pengaruh kurs dollar terhadap industri tekstil, khususnya di PT AIC, cukup signifikan. Komponen pengeluaran itu belum termasuk jika beban listrik, gaji karyawan, dan pengeluaran lain masuk dalam perhitungan.

"Apalagi isunya tarif listrik akan mengikuti harga pasar. Dalam dua tiga bulan ke depan, kalau masih seperti ini, ya agak repot kita," ujarnya.

Menurut Indra, sudah menjadi tugas pemerintah untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kalangan industri tekstil yang sangat bergantung pada impor sangat mengharapkan agar pemerintah berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Selain menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk segera menyediakan instalasi gas dari Kota Semarang ke Kabupaten Semarang yang notabene sudah ada di Tambak Lorok.

PT AIC sejauh ini merasa bersyukur karena mesin yang digunakan sebagian besar sudah mempergunakan listrik non-bahan bakar minyak (BBM). "Seperti BBM dan listrik, ini kalau diserahkan ke mekanisme pasar, lalu apa gunanya ada pemerintah?" pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com