Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Pertamina Capai Rp 208 Triliun

Kompas.com - 14/05/2015, 05:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan BUMN minyak dan gas itu memiliki utang dalam valuta asing yang cukup besar. Hingga saat ini, kata dia total utangnya mencapai 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 208 triliun (dengan kurs rupiah 13.000 per dollar).

"Kemungkinan kana jatuh tempo 2022," ujar Dwi usai penandatanganan fasilitas lindung nilai atau hedging dengan Bank Mandiri, BNI, dan BRI di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Dia menjelaskan, utang tersebut disumbang dari 2 kebiruan besar Pertamina yaitu pembelian suku cadang peralatan operasional dan pengadaan minyak. Keduanya kata Dwi didapatkan Pertamina dari luar negeri alias impor.

Sampai akhir 2014 lalu, aku Dwi, impor minyak Pertamina mencapai 31 miliar dollar AS dan juga impor suku cadang peralatan operasional mencapai 25 miliar dollar AS.

Sebelumnya, tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI memberikan fasilitas lindung nilai atau hedging kepada PT Pertamina (Persero). Nilainya, sebesar 2,5 miliar dollar AS.

Dwi Soetjipto mengatakan bahwa fasilitas lindung nilai akan membuat Pertamina lebih percaya diri. Pasalnya, dengan fasilitas itu maka akan ada mitigasi utang Pertamina terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang.

Dia melanjutkan, saat ini transaksi Pertamina benyak mengunakan dollar. Misalnya kata Dwi, sebagian besar suku cadang untuk peralatan operasi harus dibeli dari luar negeri dan Impor minyak dan gas Pertamina harus beli mengunakan dollar.aaa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com