Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Kemendag soal Expo Milano

Kompas.com - 18/05/2015, 14:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak menegaskan, tidak ada dana dari APBN untuk keikutsertaan perhelatan pameran berkelas dunia itu.

“Milano Expo ini sebetulnya adalah inisiatif dari Didi Petet (Alm). Jadi, beliau adalah penanggungjawab dari paviliun Indonesia. Nah, Kementerian Perdagangan mempunyai tugas, saya sendiri sebagai Komjen Paviliun Indonesia,” kata Nus yang juga merupakan Komisaris Jenderal Paviliun Indonesia di World Expo Milano, saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (18/5/2015).

Nus mengatakan, dana untuk pembangunan paviliun Indonesia 100 persen dari pihak swasta. Nus menjelaskan, memang pada saat pembukaan banyak sekali barang-barang Indonesia yang masih tertahan.

“Jadi pabean di sana itu tidak fleksibel sama sekali. Jadi, haru Sabtu-Minggu saja tutup. Nah, jadi kita juga mengalami kendala dalam pengeluaran barang-barang display. Kita baru bisa mengeluarkan barang itu baru tanggal 6 Mei,” terang Nus.

Di sisi lain, pada H-2 pembukaan terjadi kekacauan, dan aksi pembakaran oleh massa. Keamanan di Milan tidak kondusif dan berdampak terhadap paviliun. “Itu dijaganya kayak mau perang. Kita H-1 mau masuk saja, susahnya bukan main,” katanya Nus.

Akibat dari itu semua, Nus mengatakan pada saat pembukaan pameran, paviliun Indonesia memang nampak sepi. Namun, hal tersebut hanya berlangsung tiga hari saja. Karena setelah Oculus dipajang, jumlah pengunjung meningkat signifikan.

Pada hari Sabtu (9/5/2015), jumlah pengunjung mencapai 6.240 orang, dan terus meningkat hingga puncaknya pada saat pelatih klub sepakbola kenamaan Inter Milan, pada Rabu (13/5/2015) yang menembus 10.000 pengunjung. “Dan pada 15 Mei tembus 12.689 visitors, dan 16 Mei sampai 12.862 visitors. Ini perkembangan jumlah pengunjung sejak dua minggu lalu,” jelas Nus.

Menurut Nus, Milano Expo ini sangat penting sekali bagi Indonesia sebagai image building. Namun, terkait dengan isu yang beredar luas di social media saat ini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan itu pun menyayangkan.

“Terus terang di sana itu kita tenang-tenang saja. Yang ribut itu di socmed. Kita itu beruntung ada swasta yang inisiatif. Kita tinggal mendukung pendanaan selanjutnya,” kata Nus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com