Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Modal Ventura Terdampak Perlambatan Ekonomi

Kompas.com - 22/05/2015, 19:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai aset industri modal ventura pada kuartal I-2015 mengalami penurunan karena perlambatan ekonomi nasional dan global yang mempengaruhi kinerja sejumlah Perusahaan Modal Ventura (PMV).

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan NonBank II, Dumoly Pardede mengatakan perlambatan industri modal ventura di awal tahun merupakan hal yang biasa dan sejalan dengan industri keuangan lainnya.

"Hal lainnya, pertumbuhan industri modal ventura nasional kurang menggembirakan karena sejumlah regulasi yang ketat. Faktor penghambat pertumbuhan lainnya adalah tidak ada insentif jika PMV menjadi promotor untuk perusahaan rintisan (start up)," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/5/2015).

Berdasarkan data OJK, nilai aset industri modal ventura pada kuartal I tercatat turun 3,72 persen menjadi Rp 8,66 triliun, dibandingkan akhir 2014 yang tercatat Rp 8,99 triliun. Sementara itu, pembiayaan atau penyertaan modal ke Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) tercatat hanya naik tipis 0,65 persen menjadi Rp 6,63 triliun dari Rp 6,59 pada periode yang sama.

Dumoly menuturkan, banyak perusahaan private equity yang beroperasi secara bebas dan tidak diatur sama sekali. “Juga karena bebasnya berkeliaran private equity company tapi tidak diatur. Hal-hal eksternal itulah yang membuat industri modal ventura tidak berjalan menggembirakan,” kata Dumoly.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura Andi Buchari mengatakan, untuk memajukan industri modal ventura dibutuhkan berbagai terobosan, baik di sisi regulasi maupun institusi.

Terobosan tersebut diharapkan bisa mendorong lahirnya wirausaha baru, pemberdayaan UMKM dan pembukaan lapangan kerja, sebagaimana misi pendirian modal ventura oleh pemerintah.

“Pembiayaan dari modal ventura juga harus mengarah pada sektor-sektor yang berpotensi mengalami pertumbuhan tinggi agar mampu berperan terhadap perekonomian nasional,” kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com