Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Dompet Pemerintah Paris Terancam Ulah Pencopet

Kompas.com - 23/05/2015, 14:51 WIB
 

KOMPAS.com - Otoritas pemerintah Kota Paris mesti bergerak cepat jika tak mau isi dompetnya tergerus ulah pencopet berikut para tukang tipu. Cerita berawal dari mogok kerja para petugas di Menara Eiffel, ikon pariwisata ibu kota Prancis tersebut pada Jumat (22/5/2015), sebagaimana warta AFP. Sejatinya, para petugas cuma mogok dalam hitungan beberapa jam. Tapi, alasan pemogokan itu yang membuat banyak pengunjung meski berpikir ulang untuk bertandang ke Eiffel.

Selidik punya selidik, Eiffel, menara berusia 126 tahun itu, juga menjadi destinasi mencari duit para pencopet dan tukang tipu. Mereka mengincar para pelancong.

Menurut pengakuan seorang petugas menara yang tak ingin namanya disebutkan, para penjahat itu bergerombol empat atau lima orang. Mereka melakukan aksi saat pengunjung sedang ramai.

Asal tahu saja, rata-rata ada 7 juta pengunjung Eiffel per tahunnya. Data pemerintah Prancis menunjukkan sejak dibuka pada 31 Maret 1889, ada 250 juta pengunjung sudah bertandang ke Eiffel.

Sepanjang 2014, tercatat 22 juta wisatawan datang ke Paris. Tentunya, sebagian besar dari mereka mengunjungi Menara Eiffel, menara setinggi 324 meter yag terdiri dari 18.038 potongan kerangka besi dan digabungkan oleh 2,5 juta paku tersebut.

Pada 2015, pemerintah Paris membidik lebih banyak wisatawan ketimbang setahun sebelumnya. Tahun ini, sasaran ditujukan pada pengunjung asal Asia. Paris juga membidik pelancong asal China berkantung tebal yang kian sering membelanjakan duit mereka dengan berwisata keluar dari Negeri Tembok Raksasa itu.

Lantaran menjadi lokasi paling favorit di Kota Paris, wisatawan, bahkan tiap hari menyesaki kawasan Eiffel. Kesempatan itulah yang acap dipakai para pencopet dan tukang tipu.

Menariknya, juga menurut pernyataan petugas yang memilih anonim, para pencopet itu justru lebih galak ketimbang para petugas. "Pernah ada pencopet yang mengatakan kepada saya bahwa lebih baik para petugas membiarkan ulah mereka," tutur petugas itu.

themarkedworld Menara Eiffel merupakan struktur paling tenar di dunia. Pencakar langit ini menjulang hingga 324 meter.

Ancaman

Saat ini, harga tiket masuk ke Menara Eiffel per orang bervariasi sesuai usia pengunjung. Banderolnya di kisaran antara 10 euro sampai dengan 14 euro.

Dengan hitung-hitungan seperti itu, wajar bila pemerintah Kota Paris mampu menjaga keamanan dan kenyamanan bagi para pelancong. Kalau tidak, dapat dipastikan bakal muncul ancaman penyusutan jumlah pengunjung.

Adalah seorang pengunjung asal Rusia Elena Sofronofa yang merasa kecewa dengan pemogokan sementara itu. Padahal, ia dan suami ingin merayakan hari ulang tahun keeenam anak lelaki mereka. "Anak kami kecewa," katanya.

Ihwal pencopet rupanya menjadi persoalan tak gampang di Paris. Pada April 2013, pemogokan juga dilakukan para petugas di Museum Louvre. Alasannya, di museum legendaris yang menyimpan lukisan Mona Lisa itu, beredar pula banyak pencopet.

Warta Koran Liberation kemarin menunjukkan bahwa pemerintah Kota Paris mengerahkan 26.000 personel polisi dan petugas kota untuk menghadapi para pencopet. Pemerintah Kota Paris menganggap penting upaya pemberantasan itu menjelang libur musim panas tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com