Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Segera Umumkan Hasil Moratorium

Kompas.com - 26/05/2015, 15:05 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Usaha perikanan nasional terancam kolaps sebagai rentetan dampak berhentinya sejumlah usaha penangkapan ikan. Untuk itu pemerintah diminta segara mengumumkan hasil evaluasi moratorium.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan mengemukakan itu di sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun Ke-42 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Jakarta, Sabtu (23/5/2015).

Di tempat terpisah, Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Yussuf Solichien menyayangkan pemerintah yang hanya bisa melarang, tetapi tanpa solusi. Kebijakan moratorium izin kapal eks asing seharusnya bisa membuka peluang bagi usaha perikanan tangkap Tanah Air untuk tumbuh dan berkembang.

Faktanya, ujar Yussuf, kebijakan moratorium justru menyebabkan seluruh usaha penangkapan ikan nasional yang menggunakan kapal impor terhenti. Padahal, sebagian usaha perikanan tangkap itu berutang modal ke bank. Tersendatnya operasional kapal ikan juga berimbas pada kolapsnya industri pengolahan ikan.

Ia mendesak pemerintah agar segera mengumumkan hasil analisis dan evaluasi kapal-kapal ikan sehingga yang terbukti menjalankan kepatuhan operasional kapal serta kewajiban pembayaran pajak bisa kembali beroperasi dan memberikan kepastian iklim usaha perikanan.

Thomas mengemukakan, kebijakan moratorium terhadap kapal ikan buatan luar negeri (eks asing) memiliki tujuan baik untuk menertibkan usaha perikanan nasional maupun memerangi perikanan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur.

Akan tetapi, moratorium kapal ikan sejak November 2014 itu turut berimbas pada tutupnya sejumlah usaha penangkapan ikan dalam negeri. Selama ini, banyak usaha penangkapan ikan skala besar membeli kapal-kapal ikan dari luar negeri karena produksi kapal ikan di dalam negeri belum memadai.

Terhentinya sejumlah usaha penangkapan ikan dalam negeri mengakibatkan merosotnya pasokan bahan baku untuk unit pengolahan ikan. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Citi Indonesia 'Ramal' The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Citi Indonesia "Ramal" The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Whats New
Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Whats New
Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Whats New
Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Whats New
Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Whats New
Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Whats New
Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Whats New
Bertemu Dubes Persatuan Emirat Arab, Menaker Ida Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama Penempatan PMI

Bertemu Dubes Persatuan Emirat Arab, Menaker Ida Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama Penempatan PMI

Whats New
Temui Dubes Libya, Menaker Ida Harap Inisiasi Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Libya Segera Terwujud

Temui Dubes Libya, Menaker Ida Harap Inisiasi Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Libya Segera Terwujud

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor

Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor

Earn Smart
Tenaga Kerja Alih Daya Terampil Dinilai Jadi Solusi Mengatasi Pengangguran

Tenaga Kerja Alih Daya Terampil Dinilai Jadi Solusi Mengatasi Pengangguran

Work Smart
Rupiah Sempat Melemah Lagi ke Rp 16.000, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget, Enggak Usah Bingung..

Rupiah Sempat Melemah Lagi ke Rp 16.000, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget, Enggak Usah Bingung..

Whats New
Manfaatkan AI, BTN Maksimalkan Transformasi Digital untuk Layani Nasabah

Manfaatkan AI, BTN Maksimalkan Transformasi Digital untuk Layani Nasabah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com