Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bappenas Sambut Positif Pidato Megawati soal Pemindahan Ibu Kota

Kompas.com - 30/05/2015, 07:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago, menyambut positif pidato Megawati Soekarno Putri dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di auditorium gedung Lemhanas, Jakarta, Kamis lalu (28/5/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengingatkan kembali konsep pemindahan ibu kota Jakarta ke Palangkaraya yang pernah digagas oleh Presiden RI pertama, Soekarno. Menurut Andrinof, apa yang disampaikan Megawati merupakan cerminan bahwa Soekarno adalah negarawan yang sangat visioner.

“Bayangkan 50 tahun lalu pendiri bangsa sudah dapat membayangkan bahwa beban Jakarta akan seperti ini,” kata Andrinof, Jumat (29/5/2015).

“Maka, sekarang saatnya bagi kita membayangkan kira-kira beban Jakarta dalam 25-50 tahun ke depan dari sekarang akan seperti apa?” tutur Andrinof.

Andrinof menegaskan, kendati visioner, namun wacana pemindahan ibukota perlu kajian mendalam dan komprehensif. Misalnya, penguasaan lahan oleh negara, tingkat risiko banjir, serta jaminan ketersediaan air bersih.

Dari sejumlah kriteria ini, Andrinof menyebut Pulau Kalimantan menjadi wilayah paling ideal untuk menggantikan Jakarta. Namun, dia menegaskan semua opsi masih terbuka untuk dilakukan kajian bersama.

Pada prinsipnya, kata Andrinof, pemindahan ibukota sesuai dengan gagasan visioner Soekarno, yakni ke luar Jawa. “Kita berharap jika wacana pemindahan ibukota itu terwujud, diharapkan ke depan bisa menjadi tumpuan dan landmark baru Indonesia,” ujar Andrinof.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com