Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Mei 0,5 Persen

Kompas.com - 01/06/2015, 11:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Mei 2015 sebesar 0,5 persen, inflasi tahun kalender sebesar 0,42 persen, inflasi dari tahun ke tahun sebesar 7,15 persen.

Sementara itu, inflasi komponen inti sebesar 0,23 persen, dan inflasi inti tahun ke tahun sebesar 5,04 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, sebanyak 81 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang diamati BPS mengalami inflasi, dan satu kota IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 2,24 persen, dan terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,03 persen.

Deflasi terjadi di Pangkal Pinang sebesar minus 0,61 persen. “Inflasi di Palu disebabkan diantaranya kenaikan harga ikan dan cabai merah sera cabai rawit,” ucap Suryamin dalam paparan, Senin (1/6/2015).

Sebanyak 45 kota IHK mengalami inflasi di bawah 0,5 persen, 17 kota IHK di bawah 0,3 persen, dan 28 kota IHK mengalami inflasi diantara 0,5 persen hingga 1 persen. Hanya beberapa kota yang mengalami inflasi di atas1 persen, termasuk Palu.

Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,39 persen (andil 0,28 persen), disusul dengan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,5 persen (andil 0,08 persen).

Suryamin menambahkan, kelompok pengeluaran ketiga yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,2 persen (andil 0,05 persen). Dan tertinggi keempat, adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,2 persen (andil 0,04 persen).

“Kelompok sandang, pendidikan, dan kesehatan masih lebih rendah dibanding empat kelompok tersebut,” kata Suryamin.

Inflasi komponen inti pada Mei 2015 sebesar 0,23 persen, sedangkan inflasi harga diatur pemerintah sebesar 0,38 persen. Ditahannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Mei lalu menyebabkan inflasi komponen energi cukup terkendali 0,41 persen. Namun, inflasi harga bergejolak tercatat paling tinggi sebesar 1,52 persen.

“Banyak kebutuhan masyarakat yang berlanjut sampai bulan puasa. Ini informasi bagi pemerintah agar harga yang bergejolak bisa terkendali terus,” tukas Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com