“Targetnya sih kalau semua lancar Agustus ini,” kata Rini ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perkonomian, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Saat ini pemerintah tengah melakukan finalisasi payung hukum penunjukkan PT Adhi Karya (Persero) selaku pengembang proyek. Rini mengklaim, dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Bidang Perkonomian Sofyan Djalil tersebut semua pihak setuju untuk secepatnya dibangun LRT serta MRT.
“Cuma ada satu-dua hal yang masih difinalisasi dengan (Pemprov) DKI sehubungan dengan stasiun-stasiun,” ucap Rini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, proyek LRT kemungkinan akan memakan Ruang Terbuka Hijau milik Pemprov DKI untuk digunakan sebagai stasiun.
Rini menegaskan, yang terpenting semua pihak setuju rencana proyek LRT tersebut. Sementara itu, pihak Pemprov DKI Jakarta masih pikir-pikir terkait penyediaan lahan untuk LRT.
Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta Sutanto mengatakan, saat ini jumlah RTH DKI Jakarta baru 11-12 persen, masih jauh di bawah yang diatur dalam Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Ruang Terbuka Hijau yang sebesar 30 persen. “Bukan enggak mau. Kita ingin ada legal basis,” kata Sutanto ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menerangkan, belum tercapainya titik temu antara pusat dan DKI Jakarta disebabkan salah satunya urusan lahan. Oleh karena itu, pemerintah pusat memberikan waktu selama dua hari kepada Pemprov DKI Jakarta untuk mengambil keputusan.
“Kita berikan waktu ke Pemda DKI dua hari, Kamis-Jumat. Hari Senin mereka kembali kemari, lalu kita kirim (draft Perpres penunjukkan) ke Presiden,” ucap Sofyan, di kantornya, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.