Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Profesi dan "Lifestyle"

Kompas.com - 04/06/2015, 06:00 WIB


Oleh Dedy Dahlan*

@dedydahlan

KOMPAS.com - Memilih profesi dan pekerjaan yang gue banget kadang- kadang bisa jadi masalah besar, apalagi kalau kita tidak punya bayangan jelas, apa dan bagaimana sebenarnya wujud suatu profesi yang bisa disebut gue banget itu.

Secara esensi, proses memilih profesi yang gue banget itu tentang bagaimana kita menemukan dan memilih profesi yang benar-benar cocok dengan diri kita. Cocok artinya pas bidangnya dengan selera kita; pas skill yang dibutuhkan dengan skill kita (atau kita bisa mengembangkan diri ke level skill yang sama); pas income-nya dengan usaha kita; dan pas idealismenya dengan idealisme kita!

Pokoknya profesi yang waktu Anda kerjakan, Anda tanpa sadar bakal cengengesan dan bilang, “Gileeee, ini gue banget!”

Makin banyak elemen yang enggak pas antara Anda dan pekerjaan Anda, bakal bikin Anda makin sulit mencapai kesuksesan di profesi itu, makin sering rindu weekend, enggak merasa happy di pekerjaan Anda, dan makin rajin, ehm, ngecek message linkedin, berharap dibajak perusahaan lain.

Nah, memilih profesi yang bisa disebut profesi gue banget itu banyak caranya. Kali ini, tips kita adalah tentang memilih profesi bukan berdasarkan besaran uangnya, tapi berdasarkan lifestyle- nya!

Ingat, setiap profesi dan pekerjaan membawa gaya kerja dan gaya hidup yang berbeda. Berikut beberapa poin yang perlu jadi pertimbangan saat Anda memilih profesi, atau saat Anda merencanakan pindah profesi.

Berkeliling atau tetap di kantor?

Beberapa profesi mengharuskan Anda aktif berkeliling keluar kantor, bahkan keluar kota. Sementara profesi yang lain justru akan memaku Anda di kursi kerja Anda setiap hari. Orang seperti saya, adalah tipe yang ngga tahun duduk diam. Saya kayak setrikaan, maunya jalaaaan terus. Profesi saya sebagai coach, trainer, dan penulis memberi saya gaya hidup yang saya suka! Saya dibayar untuk berkeliling ke berbagai tempat, kota, dan negara dalam pekerjaan saya.

Sementara ada tipe orang lain seperti seorang tim saya, Dina. Dia justru lebih suka pekerjaan yang tidak banyak melibatkan aktivitas muter- muter. Dia prefer bekerja dengan tenang di tempatnya, di kantor, di mana dia enggak capek karena banyak jalan.

Bertemu banyak orang atau sedikit orang?

Profesi seperti marketing, public relations, business owner, dan kebanyakan profesi di media atau human capital membutuhkan Anda bertemu dengan banyak orang. Membangun relasi, negosiasi, colek sana colek sini adalah esensi dari profesi ini. Sementara profesi seperti administrasi, research and development, teknisi IT, atau dapur industri kreatif biasanya jarang bertemu banyak orang.

Beberapa orang suka bisa berinteraksi dengan banyak orang lain dalam profesinya, sementara beberapa yang lain lebih suka gaya hidup yang tidak terganggu saat dia bekerja, dan cenderung suka dan bisa bekerja lebih baik dalam situasi privacy. Mana gaya hidup yang Anda suka?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com