Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Dollar AS Tetap Tinggi, Nilai Tukar Rupiah Diuji pada Hari Ini

Kompas.com - 10/06/2015, 08:47 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya, Rabu (10/6/2015). Tingginya permintaan dollar AS hingga akhir bulan ini masih membayangi tekanan atas rupiah.

Kondisi pasar global belum banyak berubah. Indeks dollar AS masih turun, sementara yield Bund Jerman masih naik. Revisi PDB Zona Euro triwulan I-2015 masih menunjukkan bahwa perekonomian Zona Euro semakin solid.

Membaiknya angka job openings AS tidak banyak membantu mengembalikan penguatan indeks dollar AS. Naiknya yield US Treasury lebih dikarenakan oleh kenaikan yield Bund Jerman dan bukan akibat membaiknya prospek perekonomian AS maupun harapan kenaikan suku bunga the Fed.

Angka pinjaman baru Tiongkok ditunggu pagi ini dan diperkirakan membaik. Rupiah berhasil menguat hingga kemarin sore bersama dengan penguatan mata uang lain di Asia, walaupun tekanan di pasar saham justru semakin intensif di mana IHSG terpangkas 2,3 persen.

Sepertinya efek pelemahan dollar AS lebih mendominasi efek negatif dari kenaikan yield global. Volatilitas pergerakan mata uang diperkirakan masih akan tinggi hingga disimpulkannya hasil FOMC meeting pada minggu depan mengenai keputusan menaikkan suku bunga acuan Federal Reserve.

Sementara itu, kenaikan yield global yang dipicu oleh membaiknya prospek perekonomian Zona Euro masih akan menjadi faktor negatif utama di pasar keuangan.

"Indeks dollar AS yang kembali turun hingga dini hari tadi berpeluang mencegah pelemahan rupiah. Walaupun demikian permintaan dollar AS oleh pelaku ekonomi domestik diperkirakan masih tinggi di sepanjang Juni akan menjaga tekanan depresiasi hingga akhir bulan," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com