Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder AS Ini Peringatkan Krisis Finansial Lanjutan

Kompas.com - 11/06/2015, 11:01 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Masa krisis finansial sepertinya belum akan berakhir. Setidaknya, hal inilah yang diyakini oleh bos perusahaan pengelola investasi Steve Schwarzman yang juga merupakan salah seorang miliarder Amerika Serikat.

"Salahkan pemerintah, bukan Wall Street untuk krisis finansial berikutnya," kata dia.

Schwarzman merupakan CEO finansial teranyar yang mengingatkan bahwa peraturan baru yang diterapkan setelah Great Recession akan menyebabkan krisis likuiditas yang dapat memicu memburuknya kondisi perekonomian.

"Kekeringan likuiditas dapat memicu krisis finansial berikutnya. Para penjual akan menawarkan surat utang, namun tidak ditemukan adanya pembeli," tulis Schwarzman, pendiri Blackstone, salah satu perusahaan pengelola investasi terbesar dunia.

Peraturan yang bermasalah

Dia mencatat bahwa peraturan Dodd-Frank telah menyebabkan sistem perbankan menjadi kuat dengan mensyaratkan bank memegang aset-aset yang lebih likuid. Artinya, aset-aset tersebut dapat dengan mudah dijual di masa sulit. Meski demikian, kebijakan ini menuai konsekuensi yang tidak diinginkan.

Schwarzman menjelaskan, saat bank memegang aset yang lebih banyak lagi, maka tidak akan mudah menemukan pembeli dan penjual saham, obligasi, dan investasi lainnya. Dia pun mengutip laporan yang dirilis Deutsche Bank yang mengatakan cadangan obligasi korporasi merosot 90 persen sejak 2001.

"Melihat kondisi ini, perubahan peraturan dapat memicu krisis finansial berikutnya sekaligus memperlambat pertumbuhan ekonomi," katanya mengingatkan.

Hal senada juga diungkapkan oleh ekonom Nouriel Roubini. Roubini mengingatkan akan keberadaan "bom waktu likuiditas" yang dia khawatirkan akan memicu kolapsnya pasar finansial.

Roubini percaya, salah satu faktor penyebabnya adalah peraturan yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, faktor lainnya adalah tingginya transaksi perdagangan via komputer yang cepat serta upaya the Fed untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya menciptakan penggelembungan aset (asset bubbles). (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com