Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batan Siap Bangun 4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Kompas.com - 16/06/2015, 16:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) siap membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Beberapa lokasi yang dianggap potensial untuk mengembangkan energi ini yaitu Bangka, Sumatera, Kalimantan Barat, Batam dan Jepara.

Hal itu sesuai isi Buku Putih yang ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, belum lama ini.

Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, dalam Buku Putih ditargetkan, Indonesia akan memiliki PLTN berdaya 5.000 megawatt (MW) di tahun 2025. "Dengan kapasitas itu, kita bagi menjadi empat PLTN di daerah yang berpotensi," terangnya, di Restoran Raden Bahari, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Buku Putih yang menguraikan maksud dan tujuan pembangunan pusat nuklir, tidak secara spesifik membahas lokasi pembangunan PLTN. Namun, secara riil, Batan sudah melakukan studi kelayakan di Bangka yang akan menjadi prioritas utama.

Sementara itu, Kalimantan Barat, Batam dan Jepara juga memiliki potensi bagus untuk membangun PLTN. "Meskipun lokasinya bisa berubah. Jadi itulah esensi buku putih. Itu, dimana juga menggambarkan kebutuhan listrik di tahun 2025," jelasnya.

Namun, semua keputusan tergantung presiden Joko Widodo. Ia juga tak menampik bahwa, pembangunan PLTN adalah pilihan terakhir pemerintah. "Tetapi keputusan ada di Presiden RI, harus ada kata go dulu dari Presiden, baru kita lakukan proses selanjutnya seperti melakukan lelang," kata Djarot.

Padahal, kata Djarot, saat ini sudah banyak investor dari berbagai negara yang tertarik bangun PLTN di Indonesia. Sakag satunya Rusia, Tiongkok dan Perancis yang memperhitungkan potensi PLTN di Indonesia. 

Dari negara yang berkomitmen membantu Indonesia, Djarot menyebut Rusia yang paling bersemangat. Bahkan BATAN dan Rusia telah menandatangani kerjasama, meskipun tidak mengikat, kerjasamanya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Rusia sangat ingin masuk ke Indonesia. Kita sudah MoU (nota kesepahaman) dengan Rusia. Bukan mengikat tapi jaminan kerjasama untuk litbang dan bangun SDM," ujarnya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden No 79/2014. Djarot menambahkan, bahwa Indonesia menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 23 persen sampai tahun 2025. Djarot mengklaim, tanpa EBT Tenaga Nuklir. Maka bauran EBT 23 persen tidak akan tercapai. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com