Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Investasi Asing Langsung ke China Melambat Jadi 7,8 Persen

Kompas.com - 18/06/2015, 14:31 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - China mencatatkan pertumbuhan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) mengalami perlambatan menjadi 7,8 persen (YoY) per Mei 2015 dari bulan sebelumnya 10,5 persen (YoY) pada April.

Sementara itu, investasi dari negara Tirai Bambu itu ke luar negeri justru mengalami kenaikan hampir 50 persen dalam 5 bulan pertama tahun ini.

Investasi asing langsung per Mei ke negara tersebut mencapai 9,33 miliar. "Investasi yang berasal dari wilayah dan sejumlah negara secara umum stabil," jelas Kementerian Perdagangan China sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis (18/6/2015).

Sebaliknya, investasi yang berasal dari China ke negara lain melonjak hingga 47,4 persen senilai 45,41 miliar dollar AS sepanjang Januari-Mei.

Sepanjang tahun lalu, China berhasil menarik investasi asing langsung sebesar 119,6 miliar dollar AS atau naik 1,7 persen, sedangkan investasi dari China ke negara lainnya tumbuh 14,1 persen dengan nilai mencapai 102,9 miliar. 

Investasi yang keluar itu melampaui nilai 100 miliar dollar AS untuk pertama kalinya, saat perusahaan-perusahaan asal China mencari lokasi lain di luar negeri lantaran perekonomian negara tersebut melambat.

Perekonomian China, yang merupakan kedua terbesar di dunia, tumbuh sebesar 7,4 persen sepanjang tahun lalu, atau menjadi periode yang paling rendah sejak 1990. Adapun pada kuartal I tahun ini, pertumbuhan ekonomi China kembali melambat di level 7,0 persen dan terburuk dalam 6 tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com