Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Marah soal "Dwelling Time", Mendag Salahkan Importir yang Tak Disiplin

Kompas.com - 18/06/2015, 15:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengungkapkan, salah satu sebab lamanya waktu tunggu barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok karena tidak disiplinannya para importir.

Hal itu, kata dia, bisa terlihat dari banyaknya importir yang baru mengurus berbagai perizinan setelah barang impor itu sampai di pelabuhan.

"Tidak sedikit juga para importir yang barangnya sudah masuk baru mengurus izinnya. Makanya, pengusaha importir harus mengurus izinnya sebelum kapal-kapal itu berangkat," ujar Rahmat seusai rapat koordinasi (rakor) di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Dia menjelaskan, pengurusan perizinan barang impor setelah barang tersebut masuk ke pelabuhan akan membuat barang tersebut menumpuk di pelabuhan. Akibatnya, waktu tunggu barang akan semakin lama.

Untuk menindaklanjuti hal itu, Kementerian Perdagangan akan menelusuri para pengusaha yang sering telat dalam mengurus izin. Bahkan, kata dia, pemerintah akan bertindak tegas memulangkan barang impor tersebut jika perizinannya belum diurus.

"Tentu kepada para pengusaha, maka perusahaannya akan kita lihat. Kalau ini berulang kali dan mengindahkan peraturan yang ada, akan kita pulangkan barangnya," kata dia.

"Pelayanan harus kita bangun, tapi disiplin pengusaha harus kita bangunkan," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa geram karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal oknum yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer.

Jokowi bahkan mengancam akan mencopot petugas lapangan hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas. "Kita harus terbuka. Saya tanya, enggak ada jawabannya, ya saya cari sendiri jawabannya dengan cara saya. Kalau sulit, bisa saja dirjennya saya copot, pelaku di lapangan saya copot, bisa juga menterinya yang saya copot," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com