Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Kegeraman Jokowi, Jonan Tempuh Berbagai Langkah Turunkan "Dwell Time"

Kompas.com - 18/06/2015, 16:51 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan melakukan berbagai langkah untuk menurunkan waktu tunggu barang (dwell time) di Pelabuhan Tanjung Priok.

Untuk itu, Jonan mengusulkan agar kewenangan operator pelabuhan (OP) untuk menjadi koordinator dari 18 kementerian dan lembaga yang terlibat di Pelabuhan Tanjung Priok. Dia menginginkan adanya sistem satu atap sehingga koordinasi kementerian dan lembaga tersebut bisa lebih baik di pelabuhan.

"Dalam Undang-Undang Pelayaran Nomor 17, otoritas pelabuhan yang di bawah (kewenangan) Menhub adalah koordinator semua kegiatan di pelabuhan, termasuk koordinator kementerian dan lembaga yang ada di pelabuhan. Jadi, kami mengusulkan untuk membuat keppres sehingga semuanya menjadi satu atap. Kalau misalnya hanya koordinasi begini, naik turun enggak ada dasarnya," ujar Jonan, Kamis (18/6/2015).

Selain itu, Jonan juga akan mengupayakan agar Terminal Peti Kemas Tanjung Priok tak lagi menjadi tempat penimbunan barang. Caranya, terminal peti kemas hanya dijadikan tempat transit barang.

"Yang kedua, kami juga akan meminta OP supaya bisa mengusahakan hanya jadi tempat transit saja. Kalau nimbun di sana bisa 2, 3 , 4 hari, ya pasti dwell time-nya naik dan lain sebagainya," kata dia.

Langkah ketiga yang akan dilakukan Jonan adalah mengusulkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno untuk memanfaatkan lahan-lahan yang masih ada sehingga tempat penimbunan barang yang ada sekarang menjadi lebih efektif.

Bahkan, Jonan juga membuka kemungkinan adanya tarif baru di terminal peti kemas. "Mengenai tarif, harus dibuat supaya orang tidak mau untuk nimbun di sana lama-lama karena mengganggu dwell time," ucap dia.

Saat ini, Kementerian Perhubungan sedang melakukan sinkronisasi semua sistem yang ada di semua operator di pelabuhan utama Indonesia. Sistem tersebut bernama inaport.net.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com