Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTI Tak Setuju Mudik Gratis Perusahaan

Kompas.com - 20/06/2015, 20:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan pihaknya tak setuju dengan program mudik gratis yang diselenggarakan banyak perusahaan. Menurut dia, program sporadis itu justru merusak tatanan mudik menggunakan angkutan umum. "Dari awal kami tidak setuju itu mudik gratis karena merusak tatanan mudik angkutan umum. Harusnya angkutan (bus), Mas Andre (Ketua DPP Organda Andrianto Djokosoetono), ini diberdayakan, yang reguler ya," ujar Danang dalam diskusi Teras Kita dengan tema Mengurai Keruwetan Arus Mudik di Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

MTI kata Danang sudah melakukan penelitian terhadap angkutan bus di luar Jawa saat musim mudik Lebaran. Hasilnya, banyak bus-bus itu tak beroperasi saat musim mudik Lebaran.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan memanfaatkan bus-bus di luar Jawa itu untuk sementara dialihkan ke Jawa selama mudik Lebaran. "Dua tahun lalu kami teliti ternyata itu banyak bus di luar Jawa yang tidak dipakai. Bisa enggak, pas Lebaran bus ini dipakai? ," kata dia.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Eddi mengakui juga program mudik gratis yang diselenggarakan banyak perusahaan membuat pengusaha angkutan darat tak mendapatkan penghasilan yang seharusnya mereka dapatkan. Pasalnya, masyakat lebih memilih mudik dengan bus yang disediakan perusahaan. "Iya memungkinkan karena Organda (Organisasi Angkutan Darat) ini yang harusnya panen malah enggak panen. Ke depan tentu kita akan lebih intens mengkomunikasikan ini dengan Organda," kata dia.

Eddi juga setuju dengan pendapat Danang. Menurutnya, penyediaan angkutan mudik secara sporadis seperti yang terjadi saat ini tak akan bisa mengatasi akar masalah permasalahan mudik. " Memang benar dengan penyediaan angkutan yang sporadis ini tidak akan bisa teratasi masalahnya. Secara izin memungkinkan pemindahan trayek bus (di luar Jawa ke Jawa) selama mudik," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com