Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Baru Belum Menjadi Solusi Atasi Kepadatan Arus Mudik

Kompas.com - 21/06/2015, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS
  -  Jalan Tol Cikopo-Palimanan tidak akan bisa mengatasi kepadatan arus mudik tahun ini. Jumlah pengguna jalan belum sebanding dengan daya tampung jalan yang tersedia sehingga perlu ada gebrakan baru untuk mengatasi kemacetan.

Hal itu terungkap dalam diskusi Teras Kita bertema ”Mengurai Keruwetan Arus Mudik” yang diselenggarakan Radio Sonora, harian Kompas, dan Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada, Sabtu (20/6/2015) di Jakarta.

Diskusi menghadirkan Hediyanto W Husaini, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum; Eddi, Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan; Danang Parikesit, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia; dan Adrianto Djokosoetono, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat.

Keberadaan Jalan Tol Cipali menaikkan daya tampung di jalan pantura dari 30.000-40.000 kendaraan jadi 70.000-80.000 unit per hari.

Namun, kata Hediyanto, jumlah itu belum cukup menampung pemudik yang diperkirakan mencapai 120.000 kendaraan per hari sehingga potensi kemacetan masih ada walau berkurang.

Direktur LLAJ Eddi memperkirakan, tahun ini jumlah kendaraan pribadi roda empat yang akan mudik meningkat dari 1,59 juta unit menjadi 1,6 juta unit dan 1,8 juta kendaraan roda dua menjadi 2 juta unit.

Danang Parikesit mengatakan, pemerintah harus menerapkan manajemen arus mudik lintas sektor untuk mengatasi keruwetan yang terjadi setiap tahun. Gebrakan itu harus dilakukan agar tradisi mudik lebih nyaman. Hal itu misalnya pemerintah mengatur jadwal mudik dengan menetapkan pencairan tunjangan hari raya (THR) lebih awal. Menurut Danang, pemberian THR memengaruhi jadwal mudik. ”Oleh karena itu, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja perlu dilibatkan,” kata Danang.

Demikian pula dengan libur sekolah. Menurut Danang, lebih panjang masa libur sekolah, rentang waktu mudik pun akan lebih panjang. Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan rentang liburan panjang sekolah saat Lebaran pada musim mudik saat ini.

Danang mencontohkan, dua tahun lalu, angka pergerakan kendaraan 1,2 juta orang per hari. Setahun lalu menjadi 1,5 juta orang per hari karena masa liburan lebih pendek. Kini diperkirakan hanya ada 800.000 orang per hari karena liburan Lebaran sangat panjang, yakni 10-14 hari.

Pemerintah juga didesak lebih memopulerkan angkutan umum. Caranya, memberikan subsidi bahan bakar minyak pada kendaraan umum, bukan pada kendaraan pribadi. Subsidi juga bisa diberikan dalam bentuk pembebasan atau diskon jalur tol bagi kendaraan umum.

Kenyamanan kendaraan umum pun perlu diperhatikan agar masyarakat nyaman memakai transportasi publik. ”Selama ini masyarakat bisa pindah moda berkali-kali untuk mencapai satu tujuan. Hal itu membuat mereka enggan memakai kendaraan umum dan memilih kendaraan pribadi,” kata Danang.

Eddi sepakat dengan rencana perbaikan angkutan umum. Menurut Eddi, pemerintah sudah merancang perubahan dalam hal kenyamanan penumpang. ”Tahun-tahun mendatang semua angkutan umum diharuskan memakai pendingin ruangan meski itu hanya angkutan kota. Ini dilakukan agar pemakai angkutan umum nyaman,” kata Eddi.

Selama ini, di Indonesia, baru 65 persen pemudik yang menggunakan angkutan umum. Padahal, di Tiongkok, pengguna jasa angkutan umum saat musim mudik bisa mencapai 80-90 persen.

Adrianto dari Organda menambahkan, pengguna kendaraan umum, terutama angkutan jalan, tahun ini diperkirakan turun 5,6 persen dari 5,2 juta orang menjadi 4,9 juta orang.

Selain kemudahan kredit motor dan mobil, penurunan jumlah pengguna angkutan umum dipengaruhi program mudik gratis. Dalam program itu, perusahaan biasanya menggunakan bus pariwisata atau bus pabrik mereka.

Adrianto sepakat dengan adanya subsidi pada angkutan umum dan perbaikan infrastruktur karena secara langsung akan berpengaruh pada jumlah pemakai transportasi umum.

Meski diperkirakan masih macet, arus mudik tahun ini bisa lebih lancar. Menurut Hediyanto, Tol Cipali sedikit banyak membantu mengurai kepadatan arus mudik. Untuk menarik pemudik, operator jalan tol juga akan memberikan diskon bagi penggunanya. Di Tol Cipali, misalnya, diberikan diskon 25 persen. ”Diskon di tol lain juga ada, tetapi ada yang hanya 10 persen. Setidaknya ini bisa menarik banyak pemudik untuk memakai jalan tol,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com