Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Pelni Sediakan Layanan "Hotel Terapung" ke Karimunjawa

Kompas.com - 22/06/2015, 08:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Libur Lebaran umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga dan melakukan perjalanan rekreasi atau bertamasya. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, PT Pelni (Persero) pun berencana membuka pelayanan tur Semarang-Karimunjawa.

“Di Semarang, kapal kita juga akan melakukan tur ke Karimunjawa,” kata Direktur Utama Pelni Sulistyo Wimbo Sardjito, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

Wimbo mengatakan, banyak masyarakat Semarang dan sekitarnya yang sebetulnya dekat dengan Karimunjawa namun jarang berlibur ke Karimunjawa. Oleh karenanya, Pelni menyediakan kapal untuk tur.

“Tetap bayar (tidak gratis). Tapi paling tidak terbuka tiga hari untuk rekreasi. Karena kalau Lebaran orang butuh rekreasi, salah satunya ke Karimunjawa,” ucap Wimbo.

Layanan wisata bahari ini merupakan satu dari tujuh paket wisata bahari yang akan diluncurkan 2015. Paket perdana yang direalisasikan yaitu “Let’s Go Karimunjawa”, sebuah paket wisata bahari ke Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi dari Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni Akhmad Sujadi, Minggu (21/6/2015), paket tur tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari, Sabtu (18/7/2015) hingga Senin (20/7/2015).

Wisatawan akan menggunakan KM. Binaiya dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah ke Karimunjawa. Pulau yang terletak di Laut Jawa itu dapat dijangkau oleh para wisatawan dengan menggunakan kapal Pelni, sebagai sarana akses transportasi, akomodasi (makan, hiburan, dan menginap) serta ibadah selama berwisata di ‘hotel terapung’ kapal KM Binaiya.

“Wisatawan akan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pada hari Sabtu (18/7/2015) pukul 08.00,” kata Sujadi.

Untuk menikmati liburan ke Karimunjawa dengan kapal Pelni ini, wisatawan cukup merogoh kocek Rp 1,5 juta untuk kelas 1, Rp 1,25 juta untuk kelas 2, dan Rp 1 juta untuk kelas 3 per penumpang.

“Harga sudah termasuk transportasi, hiburan, makan pagi, siang, dan makan malam di atas kapal,” imbuh Sujadi.

Paket wisata ini juga menawarkan diving, snorkeling, bersepeda, mancing, fotografi, dan berbagai wisata alam pantai dan laut di Karimun Jawa.

Pendaftaran sudah dibuka sejak Kamis (18/6/2015), dan bagi para peminat dapat menghubungi Contact Center Pelni di 162 untuk wilayah Jabodetabek. Atau melalui Hp dan dari luar di nomor 021-162, serta surat elektronik infopelni162@pelni.co.id.

Informasi teranyar, kelas 1 masih tersisa 14 bed, dan kelas 3 tersedia 500 bed. Sementara itu sebanyak 40 bed kelas 2 sudah habis dipesan.

baca juga: Layani Pemudik, Pelni Akan Sediakan Bus Gratis dari Pelabuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com