Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat... "Flash Sale" Bukan Satu-satunya Trik Menarik di "E-commerce"!

Kompas.com - 22/06/2015, 11:44 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

KOMPAS.com – Harga murah, promosi besar-besaran, hingga potongan harga mencapai 90 persen selalu menarik minat para konsumen untuk berbelanja secara online. Hadirnya E-commerce sejauh ini masih menjadi pilihan kaum urban untuk mencari produk bagus dengan daya jual cukup besar.

Kemudahaan akses internet menjadi pemicunya. Berdasarkan Kominfo pada 2014 lalu, sebanyak 47 persen pengguna internet di Indonesia melakukan kegiatan belanja secara online. Hal tersebut dipengaruhi promosi yang terus menerus dilakukan oleh beberapa pebisnis E-commerce di Indonesia.

Sampai saat ini berbagai cara terus dilakukan untuk meningkatkan penjualan di sektor E-commerce. Salah satunya adalah flash sale. Trik pemasaran yang satu ini sedang menjadi tren untuk meningkatkan penjualan.

Sederhananya, tren bisnis tren tersebut memberikan potongan harga ekonomis dalam jangka waktu singkat terhadap produk yang harganya relatif tinggi. Selain memberikan keuntungan pada konsumen yang membeli produk dengan potongan besar, cara itu memberi dampak ketergantungan untuk berbelanja. Konsumen dimanjakan dengan harga barang lebih murah dan berbagai potongan harga. 

Untuk itu, dalam penerapannya, cara tersebut dianggap cukup efisien menarik minat masyarakat berbelanja. Realisasinya pun dinilai tidak sulit. Cukup memberi potongan harga hingga 50 persen atau lebih dalam jangka waktu tertentu, calon pembeli akan berlomba-lomba dan adu cepat mendapatkannya.

Bagi konsumen, informasi flash sale pada setiap E-commerce juga mudah didapatkan asalkan rajin memantau situs E-commerce terkait. Bahkan, beberapa pebisnis E-commerce sudah menerapkan pemberitahuan rutin via email pada konsumennya sehingga lebih mudah mendapat informasi.

Hal tersebut seperti dilakukan oleh perusahaan travel asal Negeri Paman Sam, Portrait of American Travelers. Pada 2010, perusahaan itu menerapkan flash sale dengan mengirimkan email kepada para konsumennya. Hasilnya, sebanyak 47 persen konsumen menerima email promosi tersebut dan langsung melakukan reservasi tiket dan penginapan dengan potongan harga cukup besar.

Shutterstock Kolaborasi pemasaran bisa jadi solusi untuk menarik minat masyarakat berbelanja secara online

Tren kolaborasi 

Namun demikian, flash sale bukan satu-satunya trik untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Perusahaan asal Negeri Tiongkok itu mencoba melakukan kolaborasi pemasaran untuk penjualan terhadap produk ponsel pintar Oppo R7. Terbukti, kolaborasi pemasaran tersebut saat diterapkan di Tiongkok berhasil menembus hingga 5 juta unit hanya dalam waktu enam hari.

Kolaborasi unik tersebut juga diterapkan di Indonesia. Dengan melakukan kerjasama antara E-commerce Ofanstore milik Oppo dengan 6.000 jaringan offline di seluruh Oppo Store Indonesia, maka konsumen bisa melakukan pre-order ponsel pintar tersebut. Kolaborasinya dilakukan dengan cara para staf Ofanstore melakukan pelatihan kepada 4.000 promoter Oppo untuk mengetahui cara pre-order melalui situs Ofanstore.

Konsumen yang tidak mengetahui cara berbelanja online tetap bisa membeli produk R7. Cukup dengan datang ke Oppo Store atau toko-toko yang bekerjasama, para promoter akan membantu untuk pre-order ponsel pintar tersebut.

Pre-order ponsel pintar yang memiliki akses jaringan 4G ini sudah dilakukan sejak 17 Juni 2015 lalu hingga satu minggu ke depan. Pesanan dibuka terbatas, hanya untuk 1.000 unit yang tersedia.

Itulah kenapa, belanja secara online di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Promosi dengan banyak potongan harga hingga kemudahan bertransaksi saat melakukan belanja online telah menarik minat masyarakat saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com