Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Bantah INSW di Tanjung Priok Tak Maksimal

Kompas.com - 24/06/2015, 03:51 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Efektifitas Indonesia Nasional Single Window (INSW) di Pelabuhan Tanjung Priok dipertanyakan. Pasalnya, koordinasi antar 18 kementerian-lembaga yang memiliki peran dalam lamanya waktu inap barang atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok dinilai tak berjalan dengan baik.

Namun, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah penerapan Indonesia Nasional Single Window (INSW) tak optimal. Menurut Bea Cukai, INSW sangat penting untuk mengurus perizinan impor (lartas).

"(INSW) Sudah efektif dan sudah optimal. Secara nasional setiap barang yang mau submit aturan pasti mesti INSW," ujar Kepala KPU Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok Fadjar Donny Tjahjadi usai konferensi pers di Kantor Bea Cukai, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Dia menjelaskan, INSW merupakan wadah bagi 18 kementerian-lembaga dalam pengurusan perizinan impor di pelabuhan. Meski begitu, Fadjar tak menampik sistem tersebut masih memiliki sedikit celah.

Misalnya saat perizinan barang impor ditolak suatu kementerian, maka importir atau eksportir harus mengurus perizinan langsung ke kantor kementerian masing-masing. Oleh karena itulah, kata dia, pemerintah akhirnya memutuskan untuk membentuk Pusat Penanganan Perizinan Impor Ekspor Terpadu (P3IET).

Dengan terbentuknya badan tersebut, para importir atau eksportir tak perlu mengurus perizinan yang ditolak ke kantor kementerian. Pengurusan perizinan bisa dilakukan di Pelabuhan melalui P3IET.

"Kalau operasional tentu kita koordinasi dengan operator pelabuhan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengusulkan agar kewenangan operator pelabuhan (OP) untuk menjadi koordinator dari 18 kementerian dan lembaga yang terlibat di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dia menginginkan adanya sistem satu atap sehingga koordinasi kementerian dan lembaga tersebut bisa lebih baik di pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com