Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Lebaran, BCA Sediakan Uang Tunai Rp 38 Triliun

Kompas.com - 28/06/2015, 14:26 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memprediksi kebutuhan uang tunai oleh nasabahnya saat lebaran nanti mencapai Rp 38 triliun. Oleh karena itu, BCA pun akan menyediakan uang tunai tersebut untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabahnya.

“Kami mungkin 2 atau 3 minggu terakhir (Ramadhan) sediakan kira-kira Rp 38 triliun lah untuk kebutuhan lebaran,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja usai acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Jumat malam (26/6/2015).

Dia menuturkan, jika dibandingkan lebaran tahun lalu, uang tunai yang disediakan BCA untuk lebaran tahun ini menurun Rp 6 triliun. Pada tahun lalu BCA menyediakan total uang tunai sebesar Rp 44 triliun. Penurunan jumlah uang tunai itu kata Jahja sudah berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan.

Tahun lalu, uang tunai Rp 44 triliun disedikan mulai tiga pekan sebelum lebaran. Sementara tahun ini, penyediaan uang tunai Rp 38 triliun itu baru akan dilakukan pada dua pekan menjelang lebaran.

“Ternyata tahun lalu itu agak kelebihan, untuk itu kita evaluasi dan kita sediakan Rp 38 trilun untuk 2 minggu, karena Rp 44 trilun kemarin untuk 3 minggu dan ternyata belum ada kenaikan transaksi makanya sekarang 2 minggu,” kata Jahja.

Menurut dia, biasanya transaksi per hari para nasabah BCA akan meningkat saat menjelang lebaran. Bahkan, bisa mencapai 15-16 juta transaksi per hari apabila sampai pada puncaknya. Sementara pada hari-hari biasa, hanya 10 juta-12 juta transaksi per hari.

Oleh karena itu, ujar Jahja, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA juga akan melakukan penyesuaian uang kas dengan dana Rp 38 trilun yang akan disediakan BCA. Diharapkan, dengan penyediaan uang tunai itu, para nasabah tidak kesulitan apabila ingin menarik uang tunai atau melakukan transaksi keuangan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com