Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pembangunan Kilang, Pertamina Tak Mau "Keseleo"

Kompas.com - 02/07/2015, 20:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pertamina berkomitmen mempercepat pembangunan kilang baru minyak di Bontang, Kalimantan Timur. Namun, BUMN energi itu mengaku tak mau "keseleo" hingga nantinya percepatan pembangunan kilang itu malah mengakibatkan proyek tersebut terjerat masalah hukum atau korupsi.

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengungkapkan bahwa perusahaan kan berupaya sangat transparan dalam proses tender pengenaan kilang baru tersebut. Bahkan, keterlibatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk pengawasan proyek tersebut bisa menjadi salah satu antisipasi yang baik.

"Tapi kalau pemerintah dukung penuh pasti bisa (pengerjaan 2,5 tahun), dalam hal pola seleksi dan pola tender. Misalnya ada unsur dari KPK. Jangan sampai ada keseleo," ujar Rachmad Hardadi kepada wartawan dalam konferensi pers di Kantor Pusat Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kamis (2/6/2015).

Awalnya kata dia, pembangunan kilang baru di Bontang akan menelan dana hingga 12 miliar dollar AS. Namun, karena ketersediaan infrastruktur di Bontang yang sudah baik maka dana pembangunan itu diperkirakan turun menjadi 10 miliar dollar AS.

Sebelumnya, Pertamina menyebut pembangunan kilang baru itu diperkirakan akan dilakukan pada pertengahan 2017 nanti. Awalnya pembangunan kilang itu diperkirakan membutuhkan waktu 4 tahun. Namun, karena segala infrastruktur di Bontang sudah baik, pembangunan kilang tersebut bisa hanya 2,5 tahun.

Hingga saat ini lanjut dia, sudah ada beberapa calon kandidat yang tertarik menjadi partner Pertamina membangun kilang baru tersebut. Meski akan dikerjasamakan dengan swasta asing, Pertamina menegaskan bahwa nantinya mayoritas kepemilikan kilang itu tetap akan dipegang Pertamina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com