Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan Lambat, Bank BTN di Demo Pengembang

Kompas.com - 06/07/2015, 15:05 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis


PAREPARE KOMPAS.com – Karena permohonan Kredit Pemilik Rumah (KPR) kerap tersendat, puluhan pengembang perumahan yang tergabung dalam Forum Pengembang Perumahan se Ajatappareng, mendatangi kantor Bank Tabungan Negara (BTN) Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Puluhan pengembang perumahan ini masuk ke kantor BTN Parepare dan menemui kepala Bank BTN Parepare, yang beralamat di jalan Andi Makkasau, Kelurahan Ujunng Baru, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

“Program nasional sejutah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah terancam macet. Kepala Bank BNT Kota Parepare pilih kasih terhadap pengembang," kata Ketua Forum Pengembang Perumahan se-Ajatappareng, Yasser Latief didepan Kepala Bank BTN Kota Parepare, Senin (6/7/2015).

Menurut Yasser, pihak Bank BTN kerap tidak melayani pengembang dengan baik jika mengusulkan akad kredit rumah.

Pengembang lain yang mengeluhkan lambatnya layanan BTN adalah Ashadi. Sebagai pengembang, dia kerap merugi, karena calon pembeli akhirnya lari ke pengembang lain yang memiliki fasilitas KPR di bank lain seperti BNI dan BRI.

Edy Susanto, Kepala Bank BTN Kota Parepare menyatakan permintaan maafnya kepada demonstran. Dia beralasan kekurangan tenaga untuk input data di BTN Parepare. “Maaf kalau kami kurang maksimal kepada pengembang, hal ini disebabkan kurangnya tenaga SDM pengimput data KPR di Kantor kami," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com