Usulan Jonan dinilai tidak sesuai dengan kaidah bisnis yang wajar. Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Dan Penyeberangan (Gapasdap) Jatim dipastikan menolak keras usulan Jonan tersebut.
"Saat permintaan bertambah, masak pengusaha diminta beri diskon tiket penyeberangan? Ini bertentangan dengan surat kami soal dual tiket yang menaikkan harga tiket satu kali lipat untuk penyeberang pada malam hari," " kata Ketua Gapasdap Jatim, Khoiri Soetomo, Senin (6/7/2015) malam.
Lagi pula, dual tiket diberlakukan untuk mencegah penumpukan penumpang pada malam hari. Dengan diberlakukannya dual tiket, Khoiri berharap, distribusi pemudik di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk bisa merata siang dan malam hari.
"Selama ini pemudik banyak yang memilih malam hari, ini menyebabkan antrean panjang dan mengurangi kualitas pelayanan kami," ujarnya.
Meski surat Jonan itu sebatas imbauan, pihaknya mewakili operator kapal jelas menolak keras. Para operator akan tetap memberlakukan tarif normal jika usulan strategi dual tiket tidak disetujui oleh Menteri Jonan.
Lintasan Ketapang-Gilimanuk adalah satu dari dua lintasan penyeberangan yang volume penumpangnya meningkat signifikan saat angkutan Lebaran, di luar rute Merak-Bakahueni. Jika rata-rata per hari yang melintas di selat yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali itu 1.200 motor dan 400 mobil, saat Lebaran, volume bisa naik hingga 15 kali lipat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.