Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Sofjan Wanandi, Jepang Lebih Baik dalam Pembangunan Shinkansen

Kompas.com - 14/07/2015, 14:47 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Hingga Selasa (14/7/2015), pemerintah RI belum memutuskan apakah akan menggandeng investor Jepang atau Tiongkok dalam proyek kereta cepat (shinkansen) Jakarta-Bandung.

Kendati demikian, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi, menunjukkan kecondongannya untuk memilih investor Jepang.

Menurut Sofjan, Jepang lebih terpercaya dalam teknik pembangunan shinkansen. Negara matahari terbit itu telah mengembangkan shinkansen sejak 50 tahun lalu tanpa adanya kecelakaan.

"Kita belum melihat teknikalnya seperti apa, tetapi kalau melihat sementara misalnya soal keselamatan dan lain-lain, tentu saya kira Jepang lebih baik. Kita lihat 50 tahun shinkansen belum pernah terjadi kecelakaan, sudah teruji. You lihatlah semua apa pun yang bergerak, Jepang itu lebih baik, kita lihat dari segala sudut, tidak bisa hanya kualitasnya saja, nantilah," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Di samping itu, menurut dia, Jepang menawarkan penggunaan konten lokal yang lebih banyak dibandingkan dengan penawaran Tiongkok. Kendati demikian, terkait konten lokal ini, penawaran Tiongkok masih bisa bersaing dengan Jepang.

Kelebihan lainnya, Jepang menawarkan kepada pemerintah bunga pinjaman yang tergolong sangat murah.

"Murah sekali bunganya, 0,5 persen per tahun selama 40 tahun," sambung Sofjan.

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa pemerintah akan menimbang lebih jauh baik dari segi teknis maupun dari segi finansial mengenai tawaran kedua negara calon investor tersebut. Pemerintah akan menunjuk konsultan dari Eropa untuk menilai mana yang lebih baik.

"Misalnya Perancis atau London. Itu semacam konsultan yang benar-benar mengerti investor dua itu. Jadi kita akan seleksi antara Jepang dan China saja, baik teknikal maupun keuangannya," ujar Sofjan.

Diharapkan, proyek pembangunan shinkansen ini bisa dimulai pada 2016 sehingga bisa selesai sebelum 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com