Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Garam Masih Impor, Menteri Susi Ancam Tak Lagi Berdayakan Petani

Kompas.com - 11/08/2015, 22:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menunjukkan kekecewaannya atas rencana Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memberikan izin impor garam 2,2 juta ton. Bahkan, menteri nyentrik ini pun mengancam, jika pemerintah dalam hal ini kementerian teknis terkait lainnya enggan peduli, maka ia akan berhenti melakukan pemberdayaan terhadap petani garam.

“Tahun ini kalau terus-menerus seperti ini, saya juga tidak mau melaksanakan pemberdayaan petani garam. Percuma nanti, uang kita buang, petaninya tidak mendapatkan manfaatnya karena harganya jatuh semua," kata Susi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Susi menjelaskan, impor garam memang masih dibutuhkan Indonesia, terutama oleh para pelaku industri kimia. Pasalnya, petani garam di Indonesia belum mampu memproduksi garam industri dengan kandungan NaCl 96, magnesium dan kadar air yang rendah, serta warna yang putih terang. Garam jenis ini dibutuhkan untuk industri kimia. Namun, kebutuhan industri diperhitungkan hanya sebanyak 1,1 juta ton.

"Jadi, tidak perlu impor 2,2 juta ton. Permasalahannya di sini, impor berlebihan dan masuknya saat panen. Padahal, Permendag mengatur bahwa garam impor tidak boleh masuk 1 bulan sebelum sampai 2 bulan sesudah panen," kata Susi.

Selain itu, Susi juga khawatir, garam yang masuk akan merembes ke pasar-pasar tradisional dan tambah menekan harga garam produksi petani. Sebab, garam industri pun masih bisa dikonsumsi langsung untuk keperluan aneka pangan sebagaimana garam rumahan.

"Garam industri sama garam rumahan dan aneka pangan sama-sama bisa dimakan. Kalau ada yang bilang garam industri tidak bisa dimakan, saya agak merasa aneh karena semua garam bisa dimakan," sindir Susi.

Susi pun enggan berspekulasi bahwa harga referensi untuk garam petani lokal bisa membantu petani dari gempuran garam impor, selagi garam luar masih masuk secara deras ke Indonesia.

"Harusnya tidak boleh (masuk) kalau kita mau bantu petani garam. Kalau kita mau kasih mati harga petani garam, ya impor saja sebanyak-banyaknya," ucap dia.

Baca juga: Menteri Susi: Importir Garam Tak Hargai Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com