Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thomas Lembong, Pengusaha Muda yang Duduki Jabatan Menteri Perdagangan

Kompas.com - 12/08/2015, 13:53 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Jokowi akhirnya merombak kabinetnya. Ada yang datang, tetapi juga ada yang tersingkir. Dari beberapa nama menteri baru, salah satunya adalah Thomas Trikasih Lembong yang menggantikan posisi Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).

Thomas merupakan pengusaha dan memiliki gelar Bachelor of Arts dari Harvard University pada 1994 lalu. Dia juga sempat terpilih menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (WEF) pada 2008 lalu. Saat ini, Thomas Lembong menjabat sebagai CEO dan Managing Partner dari perusahaan investasi, yaitu Quvat Capital.

Berdasarkan beberapa referensi, pengusaha muda ini juga sempat mengecap pengalaman bekerja di Deutsche Bank, Morgan Stanley, dan Farindo Investments. Selain itu, selama dua tahun, Thomas Lembong juga sempat menjabat sebagai Division Head dan Senior Vice-President dari Indonesian Bank Restructuring Agency.

Munculnya nama Thomas Lembong menuai kritikan dari Chief Economist of Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih.

Menurut Lana, Thomas Lembong belum memiliki kapabilitas untuk duduk sebagai Menteri Perdagangan. Padahal, urusan perdagangan belakangan sangat pelik dan disibukkan dengan berbagai macam kebijakan importasi.

Lana khawatir, jika banyak menteri ekonomi yang dari partai tak memiliki kapabilitas di bidangnya, pasar bakal merespons negatif. Tugas Thomas sebagai Mendag tentu tak mudah. Berbagai persoalan, di antaranya lonjakan harga daging sapi dan cabai, akan langsung dihadapi Thomas seusai dilantik Presiden Jokowi sebagai Mendag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com