Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Susi dan Jonan, Rizal Ramli Sebut Menteri di Bawah Koordinasinya Nekat-nekat

Kompas.com - 13/08/2015, 13:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memiliki kesan tersendiri kepada para menteri yang akan berada dibawah koordinasinya. Mantan menteri koordinator perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyebut menteri-menteri di bawah kordinasi Kemenko Kemaritiman nekat-nekat.

"Menteri di sini nekat semua. Bu Susi siapa yang tidak kenal dia? Begitu juga Jonan, siapa yang tidak kenal dia?" ujar Rizal Ramli saat acara serah terima jabatan Kementerian Koordinator Kemaritiman di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/7/2015).

Pertama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Di mata Rizal, Susi adalah menteri yang hebat. Sejak menjabat sebagai Menteri tahun lalu, Susi dinilai berhasil memukul mundur para pelaku illegal fishing di wilayah laut Indonesia.

Kedua Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Rizal mengaku tahu persis sepak terjang Jonan sejak menjabat senior excecutive di Citibank dulu. Bahkan, Rizal mengaku memberikan tugas kepada Jonan untuk menjadi Direktur Utama Bahana yang saat itu merugi Rp 9 triliun.

"Saya suruh dia (Jonan) karena dia berani dan ngerti masalah. Dia penuhi dua hal itu. Dan walau gajinya saat di Bahana lebih rendah, dia bisa balikkan untung untuk PT Bahana," puji Rizal.

Rizal juga memuji Jonan karena dana Kementerian Perhubungan yang ada dalam Anggaran Penerimaan Belanja Negara Perubahan 2015 (APBN-P) lebih dialokasikan untuk kawasan Indonesia Timur. Menurut Rizal, kebijakan Jonan itu sudah ada pada arah yang benar.

"Dulu kalau ada budget APBN semua untuk Jawa. Saat ini inisiatif untuk luar Pulau jawa. Akibat deregulasi perkapalan tahun 1988, dihapus rute jalur-jalur cepat kapal. Sehingga indonesia timur makin lama makin ketinggalan. Ini enggak bener kita harus ubah supaya ada pusat pertumbuhan ekonomi. Agar anggaran APBN untuk indonesia timur," ucap dia.

Sementara itu kepada Menteri Pariwisata Arif Yahya, Rizal ingin agar turis asing tak hanya 6 juta orang per tahun. Dia mengaku akan mendorong Arif sehingga mampu mendatangkan 15 juta turis asing per tahun pada 2019 mendatang. Sedangkan kepada Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said, Rizal tak membahasnya karena tak hadir dalam acara serah terima jabatan.

Baca juga: Jonan: Kenapa Maskapai Kekurangan Modal Triliunan Bisa Beroperasi?

Kompas TV Rizal Ramli Akan Bawahi 2 Sektor Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com