Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Pangkas Kebutuhan Pendanaan Jangka Panjang

Kompas.com - 14/08/2015, 19:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melakukan evaluasi kembali kebutuhan pendanaan jangka panjang baru tahun ini.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, evaluasi dilakukan lantaran harga minyak mentah yang terus menurun sehingga menyebabkan industri migas mengalami guncangan.

Selain itu, pembelian minyak mentah dan BBM yang menggunakan dolar, sementara penjualan produk dalam bentuk rupiah, berpengaruh pada kinerja perseroan.

"Kami memproyeksikan kebutuhan pendanaan jangka panjang baru kami evaluasi bahkan mungkin tidak lebih dari 15 persen dari perencanaan,” ujar Wianda dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Namun, tutur dia, di tengah tekanan itu, kondisi kas Pertamina saat ini dalam kondisi yang kuat. Hal itu diindikasikan dari besaran dana yang dimiliki Pertamina (cash on hand) yang mencapai di atas 2 miliar dollar AS.

Selain itu, baiknya hubungan dengan pemerintah dalam penyelesaian hutang-piutang, efisiensi perusahaan, dan inisiatif khusus seperti manajemen arus kas yang lebih ketat, membuat kas Pertamina semakin kuat.

“Dengan kondisi cash on hand yang cukup, fasilitas kredit jangka pendek tidak banyak dipergunakan. Sistem pembelian crude dan produk melalui ISC juga berjalan dengan lebih baik; dimana beberapa pasokan yang semula mensyaratkan letter of credit kini tidak diperlukan lagi," kata Wianda.

Pada semester I-2015, Pertamina membukukan laba bersih perusahaan telah mencapai 570 juta dollar AS. Ke depan, BUMN Migas itu optimis mencapai target laba bersih hingga 1,7 miliar dollar AS hingga akhir 2015.

Salah satu caranya yaitu dengan terus melanjutkan efisiensi hingga 500,42 juta dollar AS. Hingga semester I-2015, Pertamina mengklaim sudah melakukan efisiensi sebesar 249,2 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com