Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Minta Bandara di Kepulauan Seribu Diperbesar

Kompas.com - 20/08/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun bandara yang lebih besar di Kepulauan Seribu guna mendukung potensi pariwisata maritim di kawasan tersebut.

"Bandaranya sekarang hanya 800 meter untuk pesawat kecil. Kami akan minta tingkatkan jadi 1.500 meter supaya pesawat yang agak besar bisa masuk. Mereka (turis) bisa langsung naik kapal atau yacht ke daerah sekitar," kata Rizal di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Rizal mengatakan, pihaknya akan meminta Kementerian Perhubungan untuk membangun beberapa pelabuhan, agar turis yang naik kapal atau yacht bisa langsung menikmati pariwisata di Kepulauan Seribu.

"Nanti akan dilanjut dengan task force (satuan kerja) biar konkret. Misal bangun pelabuhan ukurannya berapa, anggarannya berapa, itu akan disusun," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya akan melanjutkan pembangunan bandara di Pulau Panjang Besar, Kepulauan Seribu, yang pernah beroperasi setelah 1998 lalu.

"Di Pulau Panjang sudah ada bandara sebetulnya, hanya sekarang kita mau kembangkan, ini kan supaya ada elit masuk," katanya.

Pihaknya mengatakan proses lelang sudah bisa dimulai tahun ini sehingga tahun depan proyek tersebut bisa segera dimulai.

Ahok, sapaan akrab Basuki, juga mengatakan pihaknya akan membangun bandara tersebut dengan menggandeng pihak swasta termasuk untuk proyek reklamasi pulau dan villa-villa di sekeliling pulau tersebut.

Pemprov DKI sendiri, kata dia, tengah merumuskan cara lelang agar pihak swasta tertarik membangun, memelihara, dan mengoperasikan bandara serta mau melaksanakan proyek reklamasi pembangunan villa di pulau tersebut. 

"Memang jauh lebih cepat pakai swasta, tapi yang penting semua sertifikatnya punya DKI. Ini akan kita kembangkan, tapi formula sistem pelelangannya belum ketemu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com