Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Enggan Tanggapi Permintaan Aburizal Bakrie dan DPR

Kompas.com - 25/08/2015, 22:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro enggan menanggapi dengan serius saran Aburizal Bakrie (ARB) agar pemerintah membentuk pusat krisis.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Golkar itu mengusulkan pemerintah untuk membentuk pusat krisis guna mengatasi depresiasi nilai tukar yang menembus 14.000 per dollar AS. “Kan kondisi masih terkendali,” kata Bambang singkat ditanya wartawan soal usulan ARB, ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Mantan Plt. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) itu menuturkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih terkendali, dan jauh dari krisis. Dibandingkan tahun 1998, kondisi ekonomi jauh berbeda.

Inflasi 1998 tercatat melambung puluhan persen, sementara itu setengah tahun ini inflasi sekitar dua persen. Bambang juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada 1998 mencetak minus 14 persen, kondisi sama yang ditunjukkan Rusia dan Brazil tahun ini.

“Kita semester I-2015, paling tidak masih 4,7 persen. Neraca perdagangan surplus, defisit transaksi berjalan turun. Resiko kredit macet dan rasio ketercukupan modal masih dalam kondisi sehat. Beda sekali dengan ’98,” jelas Bambang.

Bambang mengatakan, saat ini pemerintah baik Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, maupun Bank Indonesia, terus melakukan koordinasi. “Kita terus melakukan koordinasi,” kata Bambang.

Ketika kembali ditanya, perlu tidaknya adanya pusat krisis, Bambang pun memotong pertanyaan wartawan. “Apa? Mau tanya lagi? Pokoknya kita terus melakukan koordinasi,” tandas Bambang.

Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhamad mengatakan, DPR pun menilai pemerintah perlu membentuk pusat krisis karena nilai tukar mata uang garuda sudah menembus ambang psikologis 14.000 per dollar AS. Selain itu, bursa saham IHSG juga anjlok.

“Nah oleh karena itu, kita minta pemerintah segera membuat pusat krisis, supaya tim itu terlihat bekerja dengan baik. Buat matriks, menteri ini bekerja bikin apa, yang itu bikin apa,” kata dia ditemui usai rapat kerja, Senin malam (24/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com