Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Puasa Proyek Baru Hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 30/08/2015, 08:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk memilih lempeng sampai akhir tahun nanti. Pengembang properti tersebut tak akan merilis proyek baru.

Lippo Karawaci beralasan masih menunggu arah ekonomi di dalam negeri maupun global. "Kami akan puasa menggelar proyek baru pada sisa bulan semester II 2015 ini," ujar Ketut Budi Wijaya, Direktur Utama PT Lippo Karawaci Tbk, Rabu (26/8/2015).

Sebagai gantinya, Lippo Karawaci akan melanjutkan proyek yang sudah ada. Dua proyek andalan mereka adalah Millenium Village seluas 70 hektare (ha) di Kota Mandiri Lippo Village, Tangerang, Banten. Satu lagi adalah Holland Village di Cempaka Putih, Jakarta seluas 4 ha.

Chairman Lippo Group Mochtar Riady menilai, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang sempat menyentuh level Rp 14.000, tidak menguntungkan. Sebab, secara tidak langsung hal itu dapat melumpuhkan industri sektor riil, tak terkecuali properti.

Lippo Group berpandangan, jika bisnis properti bisa bertahan, ekonomi Indonesia pun bisa bertahan. Pasalnya, prospek sektor properti berkesinambungan dengan sektor lain seperti konstruksi, industri semen, perbankan dan tenaga kerja bangunan.

Untuk itu, Lippo Group berharap agar pemerintah mendorong sektor properti secara halus. Misalnya, dengan cara mengurangi pajak dan memberikan insentif untuk sektor properti. "Jangan sampai industri mengalami kesulitan di tengah perlambatan ini," harap Mochtar.

Lebih jauh, Lippo masih melihat, permintaan pasar properti sebenarnya masih ada. Hanya saja, end user alias konsumen pengguna saat ini cenderung masih menahan diri untuk membeli rumah. Sementara investor memang sedang tak berminat investasi. Namun, "Kami optimistis suatu saat mereka akan tetap membeli rumah karena kebutuhan," kata Ketut.

Meski tak akan menggelar proyek baru, Lippo Karawaci tetap mempertahankan target marketing sales alias pendapatan pra penjualan. Hingga akhir tahun nanti, perusahaan berkode LPKR di Bursa Efek Indonesia tersebut ingin mengejar marketing sales Rp 6 triliun.

Sayangnya, manajemen Lippo Karawaci enggan menyebutkan target pendapatan dan laba sepanjang semester II 2015 ini. Alasan mereka, ekonomi masih belum stabil.

Informasi saja, sepanjang tahun 2014 lalu, Lippo Karawaci membukukan pendapatan Rp 11,66 triliun dan laba bersih Rp 2,55 triliun. Sementara pada catatan keuangan terakhir per 30 Juni 2015, perusahaan tersebut mencetak pendapatan Rp 4,75 triliun dan laba bersih Rp 775,32 miliar. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com