Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 2.350 Sapi Siap Potong dari Australia Tiba di Tanjung Priok

Kompas.com - 02/09/2015, 18:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.350 ekor sapi siap potong asal Australia dari rencana 50.000 ekor yang diimpor pemerintah melalui Perum Bulog hari ini (Rabu, 2/9/2015) mulai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Muladno Bashar ketika meninjau penurunan ternak tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu menyatakan, pemasukan sapi untuk bulan September 2015 sebanyak 7.100 ekor akan dilakukan dalam empat pengapalan.

Untuk pengapalankedua rencananya sebanyak 1.450 ekor, pengapalan ketiga 1.100 ekor dan pengapalan keempat 2.200 ekor.

"Pemasukan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan kondisi pasokan sapi potong dalam negeri," katanya.

Menurut Muladno, sebanyak 50 ribu ekor sapi siap potong yang didatangkan Perum Bulog tersebut untuk periode bulan Agustus hingga Desember 2015.

Sapi-sapi siap potong tersebut diangkut dari Australia pada 28 Agustus 2015 menggunakan Kapal khusus pengangkut ternak Awassi Express dan tiba di Jakarta pada pukul 08.00 hari ini (2/9).

Dia menyatakan, keseluruhan sapi potong tersebut jantan dan betina serta dalam kondisi afkir atau bukan produktif sehingga tidak ada masalah untuk dipotong.

"Bobot sapi-sapi tersebut sekitar 450--500 kg per ekor. Gemuk-gemuk," katanya.

Sebagai upaya menjaga stabilitas pangan khususnya daging sapi bagi masyarakat, tambahnya, pemerintah membuat kebijakan pemasukan sapi potong oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan penugasan dari Menteri BUMN sesuai mekanisme ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, lanjutnya, untuk menjamin kestabilan pasokan dan harga daging sapi, perlu dilakukan penataan dan pengendalian impor terhadap sapi potong dan daging sapi.

"Hal itu perlu dilakukan secara lebih efektif dengan lebih meningkatkan pengawasan secara terencana dan terpadu terhadap pemasukan dan distribusi sapi potong dan daging sapi impor baik antara instansi terkait maupun antar pusat dan daerah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com