Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga BUMN Bersinergi Penggunaan LNG, Rini Soemarno Mengaku Bangga

Kompas.com - 03/09/2015, 12:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi mulai berinisiatif bersinergi dengan BUMN energi menggunakan bahkan bakar gas untuk operasi angkutannya.

Hari ini, Kamis (3/8/2015), tiga BUMN yakni PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan PT ASDP Indonesia Ferry menandatangai MoU konversi bahan bakar kapal dari BBM ke Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas cair.

"Saya bangga, kepada CEO BUMN yang mulai merintis penggantian BBM ke LNG. Karena hal ini harus dilakukan oleh kami terutama BUMN supaya untuk dapat efisiensikan biaya operasi. Dapat memperbaiki lingkungan dengan kurangi polusi. Dan tentunya sangat penting bagaimana bisa kurangi impotensi," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno saat penandatangan MoU itu, di Kantor Kementerian BUMN.

Menurut dia, devisa nasional saat ini sangat tertekan karena merosotnya nilai tukar rupiah. Oleh karena ini kerjaan tiga BUMN itu dinilai sangat penting karena akan menggunakan produk bahan bakar dalam negeri yaitu LNG.

"Biaya operasi 58 persen, kalau dikonversi LNG. Ini kurangi biaya operasi. Kalau jualan LNG bisa murah 40 persen. Ini sangat menurunkan hampor 24 persen biaya operasi kalau pakai LNG. Kita harus tentukan lokasi bunker dimana sehingga kalau Pelni butuh isi tidak masalah, ASDP juga begitu," kata dia.

Meski begitu dia mengakui ada hal teknis yang harus segera dikerjakan yaitu terkait alat konverter untuk penggunaan gas sebagai bahan bakar kapal. Rini menargetkan 2016 nanti alat tersbeut sudah siap sehingga bisa digunakan segera.

Penandatangan MoU itu dilakukan oleh Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro, dan Direktur Utama ASDP Danang Baskoro. Selain itu, hadir juga perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang juga akan melakukan konversi bahan bakar kapal milik Kemenhub dari BBM ke LNG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com