Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Rp 14.200 Per Dollar AS, Rupiah Terendah sejak Krisis 1998

Kompas.com - 07/09/2015, 09:16 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah tehadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Senin (7/9/2015) kembali terpuruk, bahkan menembus level psikologis 14.200.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 08.45 WIB mata uang garuda melorot ke posisi pukul Rp 14.230 per dollar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu pada 14.172,3. Ini merupakan level terendah sejak krisis tahun 1998 silam.

Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah pada Rp 16.650 per dollar AS.

(Baca juga: Jokowi: Kondisi Sekarang Tak Sama dengan 1998 dan 2008)

Awal pekan ini, rupiah masih di bawah tekanan. Posisi cadangan devisa dan sikap investor asing bakal menjadi sentimen bagi pergerakan mata uang garuda. "Rupiah berpeluang mempertahankan tekanan pelemahannya," sebut riset Samuel Sekuritas Indonesia.

Rupiah masih tertekan oleh penguatan dollar AS di pasar global bersama dengan pelemahan mata uang lain di Asia. Isu perlambatan ekonomi domestik juga memperburuk daya tarik rupiah, terutama setelah angka pertumbuhan kredit diumumkan kembali melambat di Agustus.

Walaupun perlambatan bisa mendukung kestabilan neraca transaksi berjalan, tetapi jika itu juga berarti prospek buruk investasi di IHSG, aliran dana asing yang keluar tetap akan mendorong pelemahan rupiah.

Pelemahan rupiah juga akan mengurangi daya tarik aset lain berdenominasi rupiah. Imbal hasil SUN kembali naik hingga akhir pekan lalu walaupun ekspektasi inflasi global terus turun seiring dengan penurunan harga komoditas.

Angka cadangan devisa ditunggu awal minggu ini. BI mengatakan, level saat ini cukup aman, tetapi jika turun drastis maka kenyamanan investor asing dalam berinvestasi akan terganggu.

Baca juga: BI: Melemahnya Rupiah Tidak Berarti Indonesia Krisis Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com