Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Tertekan, IHSG Dibuka Turun di Bawah Level 4.300

Kompas.com - 08/09/2015, 09:33 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Selasa (8/9/2015) kembali tertekan hingga di bawah level psikologis 4.300.  IHSG dibuka melemah 19,19 poin menjadi 4.282,17.

Hingga sekitar pukul 09.25 WIB, indeks berada di posisi 4.288,05 atau turun 13,32 poin  (0,31 persen). Tercatat 87 saham turun, 82 saham naik, dan 59 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 623,97 miliar dengan volume 639,26 juta lot saham.

Hari ini indeks masih dibayangi tekanan pelemahan. Pergerakan bursa global yang melemah menjadi sentimen IHSG bersama bursa di kawasan regional Asia.

Kemarin IHSG ditutup terkoreksi signifikan. Indeks turun sebesar 113 poin (2,58 persen) ke 4.301, setelah bergerak di rentang lebel 4.297-4.398. Penurunan indeks seiring dengan arah bursa Asia yang rata-rata juga turun.

Sementara indeks saham Eropa secara umum ditutup menguat. Sedangkan indeks saham AS libur nasional memperingati Hari Buruh. Harga minyak (WTI) ditutup turun sebesar menjadi 45,77 dollar AS per barrel. Sementara harga emas ditutup turun menjadi 1.122 per troy ounce

Pergerakan IHSG hari ini, menurut riset Mandiri Sekuritas, akan bervariasi dengan kecenderungan mengalami penguatan yang terbatas menguji area 4.237-4.295.

"Beberapa saham yang cukup defensif dan berada di area support, yaitu: AKRA, TLKM, BBTN, UNTR, ICBP, PTPP, WSKT, dapat dijadikan pilihan untuk transaksi jangka pendek (short term). Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.237 – 4.415," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com