Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Luncurkan Obligasi Negara Berjangka, Investor Bisa "Hedging"

Kompas.com - 14/09/2015, 08:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi di obligasi pemerintah bakal semakin luas. Akhir tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menerbitkan obligasi negara berjangka atau goverment bond futures.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hosea Nicky Hogan mengatakan, produk investasi ini akan diluncurkan kuartal IV-2015. Saat ini, BEI tengah memfinalkan produk tersebut. "Target peluncuran tahun ini dan masih sesuai rencana," tutur Nicky, akhir pekan lalu.

Hal senada disampaikan Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida. Menurut dia, tim khusus tengah membahas terkait teknis perdagangan bond futures tersebut. "Nanti kalau sudah mendekati final akan kami sampaikan," tutur Nurhaida.

Indonesia Goverment Bond Futures (IGBF) merupakan produk derivatif. Penerbitan produk ini bertujuan untuk mengembangkan pasar surat berharga negara (SBN). Nurhaida mengatakan produk ini akan menambah jumlah produk investasi di pasar. Nantinya, perdagangan akan menggunakan sistem di BEI.

Sebelumnya, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) juga berminat menerbitkan produk IGBF. Secara hukum baik BBJ ataupun BEI memang bisa menerbitkan produk tersebut. Namun, Nurhaida menegaskan bahwa IGBF akan diterbitkan oleh BEI lantaran menggunakan aset dasar atau underlying asset obligasi negara, yang merupakan instrumen keuangan. "Sehingga diperdagangkan di pasar yang sama," ujar dia.

Rencana peluncuran IGBF disambut positif oleh pelaku pasar. Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus menilai, produk tersebut memiliki prospek yang menarik. Pelaku pasar bisa memanfaatkan goverment bond futures ini sebagai sarana lindung nilai atau hedging.

"Investor akan mendapatkan manfaat hedging ketika memegang obligasi yang berdurasi panjang, serta mendapatkan kepastian nilai," tutur Nico, akhir pekan lalu. Dengan adanya produk investasi baru ini, investor juga bisa melakukan diversifikasi portofolio investasi.

Kendati demikian, Nico mengatakan, peluncuran produk ini juga harus disertai dengan sosialisasi maksimal. Pasalnya, hingga kini masih banyak pelaku pasar atau investor yang tidak mengetahui seluk-beluk produk tersebut.

Vice President Investment Quant Kapital Investama Hans Kwee juga melihat IGBF bermanfaat sebagai lindung nilai bagi nasabah saat pasar turun. Investor bisa melindungi asetnya dari kerugian tanpa harus menjual kepemilikannya. Hans mencontohkan, selama ini para investor akan cenderung melepas obligasi yang mereka pegang saat kondisi pasar jelek. Akibatnya, harga obligasi akan turun dan bisa menimbulkan efek domino di pasar.

"Apabila ada produk futures, maka investor tidak perlu menjual kepemilikannya," papar Hans. Yang jelas, kehadiran IGBF bakal membuat pilihan produk investasi bagi investor semakin banyak. (Wahyu Satriani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com