Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kilang, Pemerintah Dorong Aramco Bermitra dengan Pertamina

Kompas.com - 14/09/2015, 18:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana komitmen investasi perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco pada proyek kilang senilai 10 miliar dollar AS atau setara Rp 134 triliun (kurs 13.400) disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah bahkan berharap Aramco bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan energi PT Pertamina (Persero).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menuturkan saat ini pemerintah masih mendiskusikan rencana pengoperasian kilang, termasuk bentuk kerja sama dengan Pertamina. Sebab, Aramco berencana tidak hanya membangun kilangnya saja, melainkan juga penyimpanan (storage) sampai ke distribusi (hilir). “Kalau saya ini kan inginnya Pertamina kuat, go world wide, ya. Kalau Aramco masuk ke sini, nanti Pertamina diajak di mana gitu. (Itu) Kerjasama yang bagus ke depan. Kita harapkan begitu,” kata Wiratmaja di kantornya, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Wiratmaja berharap komitmen Aramco kali ini benar-benar teralisasi, tidak seperti rencana perusahaan itu dua tahun silam yang terkendala insentif. Oleh sebab itu, pemerintah tengah mengebut finalisasi peraturan presiden (perpres) tentang percepatan pembangunan kilang, agar menjadi payung hukum pelaksanaan proyek. Namun begitu, Wiratmaja hanya tersenyum ketika dikonfirmasi bahwa hal ini menunjukkan kali ini pemerintah lebih melunak pada keinginan calon investor.

Asal tahu saja, dua tahun lalu, pemerintah menolak Aramco lantaran mengajukan insentif libur pajak selama 30 tahun. Sementara itu, terkait lokasi bakal calon proyek kilang, Wiratmaja memberikan sinyal tetap di lokasi semula, yakni Tuban. “(Tuban) Ini akan kita diskusikan lebih detail lagi, karena yang lama itu sudah jauh studinya. Kita segera follow up nanti bersama Pertamina, karena dulu Pertamina yang sudah kerja sama,” ucap Wiratmaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com