Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Bank Mandiri: Pinjaman dari China Semata-mata untuk Biayai Infrastruktur

Kompas.com - 28/09/2015, 13:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Saham Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) turun drastis dalam beberapa waktu belakangan ini. Fasilitas pinjaman yang didapat tiga bank tersebut dari China Development Bank (CDB) senilai 3 miliar dollar AS justru direspons negatif oleh pasar.

(Baca: Mandiri, BNI, dan BRI Teken Kesepakatan Pinjaman 3 Miliar Dollar AS dari China)

Kalangan analis lantas berspekulasi dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh tiga bank tersebut. Para analis menduga, pinjaman itu digunakan untuk mengantisipasi memburuknya kinerja bank-bank BUMN menyusul terjadinya pelemahan nilai tukar yang hingga saat ini telah menyentuh level Rp 15.700 per dollar AS.

Menanggapi spekulasi pasar tersebut, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin menyatakan bahwa pinjaman dari bank China itu semata-mata akan digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur yang bakal membesar pada waktu-waktu mendatang.

"Secara historis, data dari World Bank menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah, BUMN, dan pihak swasta semakin membesar. Oleh karena itu, bank BUMN perlu mencari sumber dana lain untuk mempersiapkan pendanaan bagi BUMN dan swasta dalam membangun infrastruktur Indonesia," kata Budi Sadikin kepada Kompas.com, Senin (28/9/2015).

Budi Sadikin menyebut sejumlah proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan besar antara lain adalah proyek kelistrikan 35.000 MW dan pembangunan 25 pelabuhan baru. Berbagai proyek tersebut ditaksir membutuhkan dana hingga Rp 5.000 triliun.

"Untuk menjaga kestabilan dan kesinambungan perekonomian, pinjaman dengan tenor panjang ini perlu mulai kami lakukan," kata Budi.

Dalam kesempatan itu, Budi Sadikin juga menyebut bahwa BRI, BNI, dan Mandiri melakukan penarikan pinjaman dari CDB juga dalam rangka membangun trust dan confidence pasar luar negeri.

Melalui pinjaman itu, investor asing diharapkan melihat bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ke depan yang baik. "Pinjaman ini juga dapat di-swap ke Bank Indonesia sehingga bisa memperkuat cadangan devisa dalam menghadapi volatilitas pasar valas," pungkas Budi Sadikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com