Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Kebijakan Ekonomi Diumumkan, IHSG Ditutup Menguat 1,4 Persen

Kompas.com - 29/09/2015, 16:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah pada perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2015), setelah pada awal perdagangan sempat terpuruk akibat aksi jual oleh investor asing.

Langkah pemerintah yang mengumumkan paket ekonomi II direspons positif oleh investor. Meskipun bursa di kawasan Asia Pasifik hampir semua memerah, IHSG mampu menguat pada paruh kedua perdagangan hingga penutupan.

Selain itu, bursa juga relatif ramai jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Aksi jual oleh investor asing mampu diimbangi oleh aksi beli pemodal domestik.

Pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 57,9 poin atau 1,4 persen menjadi 4.178,4. Sebanyak 111 saham diperdagangkan menguat, 156 saham melemah, dan 74 saham stagnan. Sementara itu, volume perdagangan mencapai 7,49 miliar lot saham senilai Rp 5,2 triliun.

Saham-saham blue chip yang menjadi penopang penguatan IHSG adalah BBRI (Rp 8.325), ASII (Rp 5.200), TLKM (Rp 2.600), BBCA (Rp 11.625), LPKR (Rp 1.125), dan BMRI (Rp 7.675).

Dari 10 indeks sektoral saham, ada lima sektor yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor-sektor yang menguat adalah aneka industri (0,39 persen), konsumer (4,32 persen), properti (0,45 persen), keuangan (0,56 persen), dan manufaktur (2,34 persen).

Sementara itu, sektor saham yang melemah adalah agrobisnis (-0,7 persen), pertambangan (-0,09 persen), industri dasar (-0,7 persen), infrastruktur (-0,11 persen), dan perdagangan (-0,62 persen).

Dari regional, mayoritas bursa di kawasan Asia Pasifik melemah menyusul memerahnya Wall Street pada akhir perdagangan dini hari tadi. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup turun hingga 4,05 persen menjadi 16.930,84. Sementara itu, indeks Hang Seng Hongkong ditutup turun 2,97 persen di level 20.556,6 dan bursa Shanghai berakhir terkoreksi 2,02 persen menjadi 3.038,14.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini diperdagangkan melemah tipis sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.690 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com