Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis Asing Optimistis terhadap Rupiah

Kompas.com - 02/10/2015, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada saat tak ada pihak yang memprediksi akan kemungkinan pembalikan arah rupiah, sejumlah analis melihat, pelemahan terhadap mata uang garuda ini mulai melambat. Pasalnya, defisit neraca perdagangan Indonesia mulai menurun dan cadangan devisa Indonesia dinilai masih dalam kondisi sehat.

Sekadar mengingatkan, pada kuartal tiga lalu, rupiah melemah hingga 9 persen menjadi Rp 14.651 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan kuartalan terbesar dalam dua tahun terakhir. Sebagai perbandingan, indeks 20 mata uang negara berkembang mencatatkan pelemahan sebesar 8,3 persen pada periode yang sama.

Menurut Mitul Kotecha, Head of Foreign Exchange and Rates Strategy for Asia Barclays di Singapura, laju pelemahan rupiah akan menurun dalam beberapa bulan ke depan. "Fundamental makroekonomi Indonesia tidak menjamin penurunan mata uang seperti ini," jelasnya.

Dia mengatakan, Indonesia merasa cukup nyaman dengan jumlah cadangan devisa yang dimiliki saat ini. Berdasarkan catatannya, cadangan devisa Indonesia terpangkas 5,8 persen pada tahun ini, lebih rendah dari Malaysia yang melorot hingga 18 persen.

Hal senada juga diungkapkan oleh Roy Teo, Senior Foreign Exchange Strategist ABN Amro Bank NV di Singapura. "Rupiah memang masih akan underperform dibanding mata uang Asia lainnya, tetapi tidak sebesar yang kita lihat beberapa waktu terakhir. Jika rupiah mengalami pelemahan cukup besar, kami pikir Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga mereka untuk mempertahankan rupiah," paparnya.

Tambahan informasi saja, pada kuartal lalu pelemahan rupiah merupakan yang terburuk di kawasan Asia setelah Malaysia yang mencapai 14 persen. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com