Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Aksi "Profit Taking", IHSG Ditutup Melemah 1,1 Persen

Kompas.com - 02/10/2015, 16:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di teritori negatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (2/10/2015), menyusul terjadinya aksi ambil untung investor domestik.

Sepanjang perdagangan, indeks terus bergerak di zona merah. Hingga penutupan pukul 16.00, IHSG terkoreksi 47,07 poin atau 1,1 persen di posisi 4.207,79. Sebanyak 99 saham diperdagangkan menguat, 165 saham melemah dan 78 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 5,42 miliar lot saham senilai Rp 4,25 triliun. Saham-saham yang menekan pergerakan IHSG adalah SIAP (Rp 217), BBRI (Rp 8.675), BMRI (Rp 7.675), ASII (Rp 5.125) dan TLKM (Rp 2.620).

Seluruh indeks sektoral saham juga berakhir memerah sore hari ini, yakni agribisnis (-0,09 persen), pertambangan (-0,58 persen), industri dasar (-0,15 persen), aneka industri (-2,43 persen), konsumer (-1,91 persen).

Selanjutnya indeks sektoral yang melemah adalah properti (-0,89 persen), infrastruktur (-0,11 persen), keuangan (-1,48 persen), perdagangan (-0,71 persen) dan manufaktur (-1,67 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed. Wall Street yang berakhir flat pada dini hari tadi tak terlalu banyak memberi tenaga bagi bursa di kawasan regional.

Indeks Nikkei225 Tokyo Jepang berakhir menguat tipis sebesar 0,02 persen di posisi 17.725,13. Sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat sebesar 3,17 persen menjadi 21.506,09 dan bursa Shanghai berakhir naik 0,48 persen di level 3.052,78. Di sisi lain, bursa Seoul ditutup melemah 0,49 persen di posisi 1.969,68.

Nilai tukar rupiah pada akhir pekan ini diperdagangkan menguat sebesar 0,31 persen di posisi Rp 14.646 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com