Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap, Supermarket Singapura Hentikan Penjualan Produk Indonesia

Kompas.com - 07/10/2015, 15:03 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com - Jaringan supermarket terbesar di Singapura, NTUC FairPrice menyatakan akan menarik tisu dan produk lain buatan perusahaan asal Indonesia, Asia Pulp & Paper menyusul terjadinya kabut asap yang melanda negeri jiran itu.

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/10/2015), NTUC FairPrice menilai Asia Pulp & Paper bertanggung jawab atas kebakaran hutan serta kabut asap yang "menyiksa" banyak negara tetangga. Atas kejadian itu, perusahaan ritel ini akan menarik seluruh produk perusahaan tersebut pada Rabu ini mulai pukul 17.00 waktu Singapura.

Sejumlah produk yang akan ditarik di antaranya merek Paseo, Nice dan Jolly.

“Kami berinisiatif melakukan pertemuan dengan berbagai pihak yang terkait untuk membahas langkah atas sejumlah perusahaan--yang salah satunya APP--karena otoritas menengarai perusahaan tersebut berkontribusi terhadap terjadinya kabut asap," ujar CEO NTUC FairPrice, Seah Kian Peng.

Diperparah oleh terjadinya El Nino, kabut asap telah enyebar ke berbagai wilayah di kawasan Asia Tenggara. WIlayah yang terdampak yaitu Singapore, Malaysia dan Thailand. Sebagian wilayah Indonesia juga ikut terkena dampak gangguan kabut asap ini.

Langkah yang dilakukan NTUC FairPrice ini dilakukan menyusul terjadinya pembakaran hutan secara ilegal di kawasan Sumatera dan Kalimantan. Kondisi ini diproyeksikan akan berkontribusi terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisata, kesehatan dan produktivitas di Asia Tenggara.

Sementara itu, APP dalam penjelasannya menyatakan telah memberikan berbagai informasi yang diminta oleh otoritas Singapura. Perusahaan ini juga berencana mengundang perwakilan Pemerintah Singapura untuk berkunjung ke lokasi operasional perusahaan di Indonesia.

“Kami memperlakukan hutan secara hati-hati. Kami telah bekerjasama dengan para pemasok dan pemerintah dalam selama berbulan-bulan untuk mengontrol kebakaran hutan,” jelas APP dalam keterangan resminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com