Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicap Arogan dan Sombong, Ini Kata RJ Lino

Kompas.com - 15/10/2015, 07:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Pelindo II RJ Lino menerima dengan senang hati jika dicap arogan dan sombong oleh pihak-pihak yang menentangnya. Bagi Lino, hal itu merupakan bagian dari konsekuensi atas upaya perubahan yang coba dilakukannya di sektor kepelabuhan Indonesia.

Namun, Lino juga berujar bahwa apa yang dia lakukan selama ini semata-mata hanya keterusterangan, bukan menonjolkan arogansi seperti yang dicapkan sebagian orang kepadanya.

"Saya ini orang Timur, blakblakan saja (kalau berkata)," ujar Lino kepada Kompas.com di Kantor Pelindo II, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Latar belakang sebagai seorang profesional bisnis juga membuatnya mengaku tak memiliki beban karena tak mengejar popularitas. Hal ini, menurut dia, yang membedakan antara seorang profesional dan politisi.

Jika menengok ke belakang, Lino sempat mengatakan akan mundur dari posisinya saat ini kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Sofyan Djalil melalui sambungan telepon. Kata-kata itu diucapkan Lino setelah Kantor Pelindo II digeledah oleh penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) pada akhir Agustus lalu.

Bos Pelindo II itu tak merasa yang diucapkannya adalah ancaman kepada pemerintah ataupun Presiden Jokowi. Menurut dia, tak mungkin seorang RJ Lino mengancam Presiden Jokowi. Bahkan, ia sempat menceritakan aksi blakblakan di depan Presiden.

Beberapa bulan lalu, sehari sebelum Presiden menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok, ruang Penanganan Perizinan Impor Ekspor Terpadu (P3IET) di Terminal Penumpang Nusantara masih dalam keadaan kosong. Namun, esok harinya, saat Presiden bersama pejabat lainnya datang, ruangan tersebut "disulap" seakan-akan P3IET sudah berjalan begitu baik.

Lino tak paham siapa pihak-pihak yang "menyulap" ruangan itu. Dia mengatakan, seusai keluar dari ruangan itu, Presiden Jokowi memanggilnya. Saat itulah, Lino mengaku mengatakan bahwa itu hanya sandiwara besar.

"Itu saya katakan kepada Presiden di hadapan para menteri yang hadir dan Dirjen, 'Pak, apa yang Bapak saksikan tadi semua itu hanya sandiwara besar,'" kata Lino.

Presiden langsung menggelar rapat di Pelabuhan Tanjung Priok, kemudian keluarlah kata-kata Presiden Jokowi yang mengancam akan mencopot pejabat mulai dari dirjen hingga menteri karena tak bisa menjelaskan apa yang Presiden Jokowi tanya saat berada di ruang P3IET.

Tak sampai di situ, kata Lino, sandiwara pun berlanjut. Dua jam setelah Presiden Jokowi mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, ruangan P3IET kembali kosong. Lino mengaku melaporkan kejadian tersebut kepada Tim Komunikasi Kepresidenan yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki.

"Keterusterangan itu kalau buat orang yang enggak bisa menerima dinilai 'Kok sombong banget orang ini ya,'" ucap Lino.

Pria kelahiran Rote, 62 tahun silam itu, juga mengatakan sikap blakblakannya tak hanya di depan media atau Presiden Jokowi. Di perusahaan yang ia pimpin saat ini, Pelindo II, sikap seperti itu ia lakukan. Bahkan, meski dinilai diktator, ia tetap dengan pendiriannya. Bagi dia, tak ada demokrasi di perusahaan. Tak akan maju suatu perusahaan kalau ada demokrasi di dalamnya. Begitu kata Lino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com