Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Iran Siap Tingkatkan Kapasitas Listrik RI 1.000 Megawatt

Kompas.com - 15/10/2015, 11:54 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Mapna Grup Abbas Aliabadi menyatakan, pihaknya berminat untuk investasi dan keterlibatan aktif dalam pasar energi Indonesia. Salah satu perusahaan terbesar Iran itu siap meningkatkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 1.000 megawatt di Indonesia.

"Untuk tahap pertama, Mapna siap untuk berinvestasi di sektor kelistrikan di Indonesia dalam rangka meningkatkan kapasitas pembangkit listrik negara untuk seribu megawatt," kata dia, saat bertemu dengn Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said di Teheran, Rabu (14/10/2015).

Di Indonesia, Mapna telah membangun proyek Life Time Extension (LTE) untuk unit 2,1 dan 2,2 V94.2 turbin gas pembangkit listrik di Belawan, Medan. Aliabadi juga berharap pihaknya bisa menjalankan pusat pelayanan pembangkit listrik di Indonesia.

Sementara itu, Menteri ESDM Indonesia Sudirman Said berharap dapat melakukan kerjasama dengan dalam sektor energi Indonesia di masa depan. Dia juga menyatakan kepuasannya dengan proyek overhaul Belawan dan proyek perpanjangan umur pakai (LTE) dari Mapna.

Sebelumnya, pada hari yang sama Sudirman melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Energi Iran Hamid Chitchian. Pertemuan itu menekankan perluasan hubungan bilateral di sektor energi.

Dalam kesempatan itu, Sudirman antara lain didampingi Alwi Shihab, utusan khusus Presiden dalam urusan Timur Tengah, sedangkan Chitchian didampingi Wakil Menteri Energi Bidang Kelistrikan Houshang Falahatian, dan Presiden Mapna Grup Abbas Aliabadi.

Pada kesempatan itu, Sudirman menyatakanmeningkatkan kapasitas pembangkit energi merupakan strategi kunci dalam pembangunan ekonomi nasional.

"Meskipun pada saat ini terdapat adanya beberapa kekurangan dalam hal ini. Pendekatan pemerintah Indonesia adalah untuk diversifikasi sumber energi dan mengeksploitasi energi bersih dan terbarukan seperti matahari, angin dan sumber panas bumi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com