Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Kembali Melorot

Kompas.com - 20/10/2015, 08:03 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia turun tajam pada perdagangan Senin (19/10/2015) waktu setempat (Selasa pagi WIB), menyusul kekhawatiran baru tentang kondisi ekonomi China.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, anjlok 1,37 dollar AS menjadi berakhir di 45,89 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, ditutup pada 48,61 dollar AS per barrel di perdagangan London, turun 1,85 dollar AS dari penutupan Jumat lalu.

Harga emas hitam ini memulai tren penurunan pada minggu lalu, di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global.

Produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal III tahun ini naik 6,9 persen. Meski kenaikan ini sedikit di atas prakiraan pasar, namun angka itu merupakan pertumbuhan terlemah sejak kuartal pertama 2009.

PDB negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia ini pada dua kuartal sebelumnya mencapai 7,0 persen.

China juga melaporkan bahwa pertumbuhan produksi industri turun menjadi 5,7 persen tahun ke tahun pada September.

Phil Flynn dari Price Futures Group, menyebutkan, data tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan China terhadap minyak akan melemah.

"Meskipun penjualan ritel China ternyata kuat, data terkait industri tetap lemah. Ini kemungkinan akan menekan penggunaan komoditas di China, termasuk minyak," tambah Daniel Ang dari Phillip Futures di Singapura dalam komentar pasar.

Pasar juga sedang menunggu pertemuan teknis Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan non-OPEC di Vienna pada Rabu ini, di tengah dorongan beberapa produsen termasuk Venezuela untuk menaikkan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com