Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbang 51 Persen PDB, Sektor Jasa Masih Dianggap Sebelah Mata

Kompas.com - 20/10/2015, 17:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Services Dialog (ISD) menyampaikan empat rekomendasi kepada pemerintah terkait sektor jasa.

Keempat rekomendasi itu, yakni, pentingnya pemerintah menunjukkan political will dalam mengembangkan sektor jasa di Indonesia, penguatan koordinasi dan percepatan implementasi, meninjau ulang Daftar Negatif Investasi (DNI), dan depolitisasi penentuan upah minimum regional.

“Sektor jasa seringkali dianggap sebelah mata. Padahal kontribusi sektor jasa mencapai 51 persen dari PDB dan 43 persen dari total lapangan kerja di Indonesia. Namun sampai sekarang sektor jasa belum secara khusus dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” kata Chris Kanter, Ketua Dewan Pendiri/Pembina ISD dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Selasa (20/10/2015).

Dia menjelaskan, ISD menyelenggarakan forum resmi untuk menyampaikan rekomendasi tersebut kepada kementerian, lembaga, dan para regulator sebagai pemrakarsa kebijakan sektor jasa.

Forum tersebut menampung masukan dari sektor swasta penyedia dan pengguna jasa, pejabat tinggi pemerintahan, institusi penelitian, lembaga donor dan para ahli di bidang Jasa Logistik, Jasa Distribusi, Jasa Energi, dan Jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) & e-Commerce. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif ISD Sinta Sirait menambahkan, masukan dari sektor jasa lainnya akan dibahas dalam seri dialog berikutnya.

Hal itu penting dilakukan karena sektor jasa perlu dilihat secara saling keterkaitan (inter-connectedness or inter-linkages), baik antar sektor jasa maupun antara sektor jasa dengan sektor lainnya seperti manufacturing, sumber daya dll.

“Ini semua kami lakukan untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi di sektor jasa Indonesia,” ujar Sinta.

Ia  mengatakan, rekomendasi kepada pemerintah tahun 2015 ini adalah yang pertama dilakukan ISD.

Forum dialog tersebut juga menyampaikan rekomendasi tertulisnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI terkait dengan Paket Deregulasi Kebijakan Tahap I sampai Tahap IV, berdasarkan hal-hal praktis yang dihadapi oleh sektor jasa swasta dalam operasional bisnis sehari-hari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com