Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III-2015, Laba Pertamina Melorot 47 Persen

Kompas.com - 22/10/2015, 16:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - BUMN energi, PT Pertamina (Persero) mencatat penyusutan laba bersih sebesar 47,07 persen, lantaran pelemahan nilai tukar rupiah.

Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman menyampaikan, laba bersih Pertamina kuartal III-2015 sebesar 914 juta dollar AS. Angka ini hampir separuh lebih rendah dibandingkan kuartal III-2014 yang mencapai 1,73 miliar dollar AS.

"Laba bersih kuartal III-2015 kami sebesar 914 juta dollar AS. Tahun lalu, year to date kuartal III mencapai 1,73 miliar dollar AS," kata Arif dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Arif menjelaskan, asumsi kurs mata uang garuda dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini dipatok 12.500 per dollar AS. Namun realisasinya, rupiah berada di kisaran 13.500 per dollar AS.

Bahkan nilai tukar beberapa waktu lalu sempat lebih lemah tembus 14.000 per dollar AS.

Selain gara-gara nilai tukar yang melemah, penurunan laba Pertamina juga disebabkan ICP yang lebih rendah di kisaran 50 dollar AS per barel. Padahal, dalam RKAP 2015, ICP dipatok 60 dollar AS per barel.

"Harga minyak turun jauh. Terus ada faktor kurs, dari asumsi 12.500 menjadi 13.500 di September, bahkan sempat 14.000," sambung Arif.

Sementara itu pendapatan pada kuartal III-2015 tercatat sebesar 10,21 miliar dollar AS, turun sekitar 42 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 18,44 miliar dollar AS.

Adapun laba kotor sebelum pajak (EBITDA) tercatat sebesar 1,23 miliar, turun sekitar 25 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 1,66 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com