Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Lupa soal Merpati..

Kompas.com - 26/10/2015, 22:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini, Senin (26/10/2015) menggelar agenda Laporan 1 Tahun Kementerian BUMN – Kabinet Kerja RI.

Rini Mariani Soemarno sebagai tuan rumah memberikan sepatah dua patah kata sambutan, yang mayoritas bernada apresiasi terhadap sejumlah perusahaan pelat merah yang dianggap telah mendukung terciptanya nawacita Presiden Joko Widodo.

Dimulai dari BUMN energi dan yang mengurusi proyek besar 35.000 megawatt (MW), lalu dilanjutkan dengan apresiasi terhadap BUMN karya yang dinilainya telah mendukung misi konektivitas melalui pembangunan infrastruktur.

Tak lupa pula, Rini memberikan apresiasi terhadap ‘darahnya proyek pembangunan’ yakni perbankan BUMN. Semua bernada positif, kecuali sinergi antara Pertagas-PGN.

Sambutan Rini lantas dilanjutkan oleh, ‘konsultan’ yang ditunjuk Rini untuk menilai kinerja BUMN setahun terakhir, yaitu Rhenald Kasali. Selama lebih kurang satu jam, panjang-lebar Rhenald memaparkan apa-apa yang sudah dilakukan dan telah dicapai oleh sejumlah perusahaan pelat merah baik di bidang energi, infrastruktur, maupun jasa keuangan.

Hingga sesi pemaparan berakhir, tak ada sedikitpun pesan bernada negatif, kecuali yang sudah disebutkan Rini yaitu Pertagas-PGN, dan ditambahkan oleh Rhenald yakni Pertamina-Angkasa Pura II.

Sayang memang, karena evaluasi satu tahun BUMN belum blakblakan mengungkap lebih-kurangnya kinerja Rini dan bawahannya.

Soal BUMN yang hampir kolaps misalnya. Pada sesi tanya jawab dengan wartawan, Rini pun hanya meminta Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN, Aloysius K Ro untuk menjawab soal BUMN yang kolaps.

“Perihal BUMN rugi, yang under-restructed dan masih merugi itu ada 11 perusahaan,” kata Aloy.

Dari sebelas perusahaan tersebut, empat BUMN yang mulai membaik yakni PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Istaka Karya (Persero), dan PT Djakarta Lloyd (Persero).

“Terimakasih PLN, karena PLN satu-satunya BUMN yang menggunakan jasa DL, dan survive,” kata dia.

Selebihnya, sambung Aloy, perusahaan pelat merah masih merugi, yakni PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Leces (Persero), dan PT Iglas (Persero). Ketiga perusahaan tersebut sudah berhenti beroperasi sejak 2013.

“Prioritas sekarang memang stop bleeding sambil menata kembali aset-aset tetap, yang bisa dioptimalkan, perlu pembicaraan juga dengan panja aset,” kata dia.

Khusus untuk Merpati, dia bilang saat ini kementerian tengah memprioritaskan untuk menyelesaikan hak-hak karyawan. Sayang, tidak dijelaskan lebih lanjut, bagaimana pemerintah menyelesaikan hak-hak karyawan Merpati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com